Kamis, 20 Maret, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Kata Legislator PKB, Daya Tarik Pesantren adalah Pendidikan Karakter yang Tak Dimiliki Sekolah Elit

    JAKARTA, PARLE.CO.ID – Bukan sekadar tradisi, pesantren kini kembali menjadi pilihan pendidikan utama. Fenomena ini muncul seiring meningkatnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan karakter dalam membentuk generasi yang lebih baik.

    Pendapat ini dikemukakan Anggota Komisi X DPR RI, Habib Syarief Muhammad berbicara dalam diskusi Dialektika Demokrasi bertema “Mengawal Komitmen Kementerian Agama dalam Penerapan Kebijakan Pesantren Ramah Anak”, di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (6/3/2025), menyoroti fenomena terbaru dalam dunia pendidikan Indonesia.

    Habib Syarief mengatakan, meski pesantren telah menjadi bagian dari sejarah pendidikan di Indonesia selama lebih dari tiga abad, baru dalam 10 tahun terakhir tren ini kembali menguat. Pasalnya, lanjut dia, banyak orang tua yang sebelumnya memilih sekolah unggulan atau eksklusif, kini merasa kecewa dengan hasilnya, terutama dalam hal pembentukan karakter anak.

    “Banyak anak yang akhirnya tumbuh dengan sikap egois, sulit bersosialisasi, introvert, arogan, hingga elitis. Ini menjadi keprihatinan tersendiri, sehingga kini muncul pemikiran untuk mengombinasikan sistem pendidikan unggulan dengan sistem pesantren,” ujarnya.

    Ia pun menekankan bahwa pesantren memiliki nilai-nilai egaliter, kedisiplinan, serta kebersamaan yang kuat, berbeda dengan sekolah eksklusif yang cenderung membentuk pola pikir kompetitif dan individualistis. Ia juga menyoroti minimnya perhatian pemerintah terhadap pesantren dan madrasah, terutama terkait kesejahteraan guru.

    “Masih banyak guru madrasah, bahkan di Jawa Barat, yang hanya menerima gaji Rp200 ribu per bulan. Ini ironi, mengingat pesantren telah banyak melahirkan tokoh-tokoh bangsa dan memiliki kontribusi besar dalam sejarah perjuangan Indonesia,” tegasnya.

    Revisi UU Sisdiknas Akomodir Kebutuhan Pesantren

    Lebih lanjut, Anggota Fraksi PKB DPR RI ini berharap revisi Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) bisa mengakomodasi kebutuhan pesantren dan madrasah agar mendapatkan dukungan lebih baik. Ia juga mengapresiasi beberapa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang kini lebih unggul dibandingkan SMA negeri dalam hal kelulusan ke perguruan tinggi ternama.

    “Meskipun ada beberapa kasus negatif terkait pesantren, tapi jumlahnya sangat kecil dan bukan representasi dari sistem pesantren secara keseluruhan,” katanya lagi.

    Menurutnya, pesantren tetap menjadi model pendidikan unik yang menarik perhatian akademisi dari berbagai negara. Apalagi, banyak pesantren di Indonesia yang masih gratis, seperti di Lirboyo dan beberapa pesantren besar di Jombang, yang santrinya mencapai puluhan ribu.

    “Ini menunjukkan bahwa pesantren tetap mengutamakan keberkahan dan keikhlasan dalam mendidik generasi bangsa,” tutup Habib Syarief. ***

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus