Sabtu, 8 Februari, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Pelantikan Pengurus Pusat PPMKI 2024–2027: Upaya Pelestarian Mobil Kuno dan Sejarah Otomotif Indonesia

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Bambang Soesatyo, anggota DPR sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, resmi melantik Pengurus Pusat Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PP-PPMKI) periode 2024–2027. Pelantikan ini dilaksanakan di Blackstone Villa Bali, Jumat (3/1/2025), dengan Jos Dharmawan terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum dalam Musyawarah Nasional PPMKI di Bali, awal Desember 2024.

    Pada kesempatan tersebut, Bambang Soesatyo berharap kepengurusan baru PPMKI dapat semakin memperkuat eksistensi organisasi dalam pelestarian mobil kuno, yang merupakan bagian penting dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Mobil-mobil kuno ini mencerminkan era perkembangan dari zaman Hindia Belanda hingga pendudukan Jepang.

    Kontribusi Mobil Kuno dalam Sejarah dan Ekonomi

    Menurut Bambang Soesatyo, jumlah mobil kuno di Indonesia berdasarkan catatan sejarah tergolong terbatas. Pada era 1895–1930, hanya sekitar 500 unit yang masuk, sebagian besar melalui Pemerintah Kolonial Belanda. Pada tahun 1939, setelah orang Indonesia diizinkan memiliki mobil, jumlahnya meningkat pesat hingga 51.615 unit di Hindia Belanda, dengan mayoritas tersebar di Pulau Jawa.

    Mobil kuno tidak hanya menjadi simbol sejarah, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Restorasi dan perawatan kendaraan ini melibatkan bengkel khusus serta tenaga kerja terampil, menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, penyelenggaraan acara otomotif seperti pameran dan touring mobil kuno mampu menarik wisatawan dan memberikan kontribusi pada pendapatan daerah.

    PPMKI sebagai Penggerak Utama Pelestarian Budaya Otomotif

    PPMKI diharapkan menjadi wadah yang memperkuat solidaritas para penggemar mobil kuno melalui berbagai kegiatan. Pameran mobil kuno, diskusi teknik restorasi, dan touring bersama tidak hanya mempererat hubungan antaranggota, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan otomotif ini.

    “Kendaraan kuno merupakan cerminan peradaban manusia pada eranya. Mobil-mobil seperti Volkswagen Kombi dan Ford Mustang tidak hanya simbol kebebasan dan gaya hidup pada zamannya, tetapi juga menjadi saksi perkembangan industri otomotif global,” ujar Bambang Soesatyo.

    Pelestarian Perkuat Relasi Sosial Budaya

    Pelestarian mobil kuno, menurut Bambang, juga berfungsi untuk memperkuat relasi sosial, memperkaya budaya, dan mendukung ekonomi. PPMKI dan komunitas mobil kuno diharapkan mampu berperan aktif dalam melestarikan sejarah otomotif Indonesia, memberikan kontribusi nyata bagi sektor pariwisata, serta mendukung industri kreatif dan after-market.

    “Mobil kuno bukan sekadar kendaraan, tetapi juga bagian dari budaya dan sejarah bangsa yang perlu dijaga bersama. Saya percaya, di bawah kepemimpinan Jos Dharmawan dan kepengurusan baru, PPMKI akan semakin maju dan memberikan kontribusi nyata bagi Indonesia,” pungkasnya. (P-01)

     

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus