Ketua DPR Soroti Ketidaksesuaian Minat dan Kompetensi sebagai Akar Masalah
Angka Pengunduran Diri CPNS Jadi Alarm Sistem Rekrutmen
JAKARTA, PARLE.CO.ID– Ketua DPR Puan Maharani menyatakan bahwa pengunduran diri 1.967 calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2024 harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh sistem rekrutmen aparatur negara. Menurutnya, fenomena ini menunjukkan kegagalan sistem dalam memenuhi ekspektasi generasi muda.
“Tingginya angka pengunduran diri bukan hal biasa, melainkan indikator lemahnya perencanaan rekrutmen ASN,” tegas Puan di Jakarta, Jumat (25/4/2025).
Tiga Masalah Utama yang Harus Dibahas
Puan mengidentifikasi sejumlah kelemahan sistem rekrutmen saat ini:
-
Ketidaksesuaian penempatan – Banyak formasi tidak sesuai dengan minat dan kompetensi pelamar
-
Sistem insentif tidak kompetitif – Khususnya untuk penempatan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar)
-
Prosedur kaku – Kurang mempertimbangkan aspek manusiawi dan kebutuhan generasi muda
“Generasi muda sekarang tidak hanya mengejar stabilitas, tapi juga makna pekerjaan dan kualitas hidup,” ujarnya.
Reformasi Sistem ASN Jadi Solusi Jangka Panjang
Puan mendesak Kementerian PANRB dan BKN melakukan pembenahan mendasar melalui:
✔️ Transparansi informasi sejak awal seleksi
✔️ Penempatan berbasis minat dan kompetensi
✔️ Paket insentif menarik untuk daerah 3T
✔️ Jaminan pengembangan karier yang adil
“Tanpa reformasi ini, negara akan terus kehilangan SDM unggul yang seharusnya memperkuat pelayanan publik,” tegas politisi PDI-Perjuangan ini.
Komitmen DPR untuk Perbaikan Sistem
Sebagai mitra pemerintah, DPR akan fokus pada:
-
Pengawasan ketat proses rekrutmen ASN
-
Penyusunan regulasi pendukung
-
Memastikan transformasi sistem ASN yang adaptif dan inklusif
“Pelayanan publik adalah wajah negara. Jika sistem ASN tidak diperbaiki, daya saing bangsa akan terus merosot,” pungkas Puan. (P-01)