Lawatan ke Negara-Negara Arab Dinilai Sebagai Langkah Strategis Indonesia Dalam Membela Palestina
Prabowo Disambut Positif atas Kepeduliannya Terhadap Gaza
JAKARTA, PARLE.CO.ID — Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW), menyampaikan apresiasi tinggi terhadap langkah Presiden Prabowo Subianto yang melakukan kunjungan kenegaraan ke berbagai negara di kawasan Timur Tengah. Salah satu fokus utama dari lawatan tersebut adalah memperjuangkan nasib rakyat Palestina dan mengakhiri tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung di Gaza.
Menurut HNW, langkah ini mencerminkan komitmen nyata Presiden Prabowo dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan, sebagaimana ditegaskan dalam berbagai pidato resminya, termasuk saat pelantikannya sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 serta saat menghadiri KTT D-8 di Kairo pada Desember tahun lalu.
Pertemuan Strategis dengan Negara-Negara Liga Arab
Dalam lawatannya, Presiden Prabowo dijadwalkan bertemu dengan pimpinan dari Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, dan Yordania. Negara-negara tersebut memiliki peran signifikan dalam KTT Luar Biasa Liga Arab yang digelar pada Maret 2025, di mana mereka secara aklamasi menolak usulan kontroversial Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza keluar dari wilayah Palestina.
HNW menyoroti peran penting Mesir dan Qatar sebagai mediator dalam gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang membuat keduanya sangat potensial untuk memperkuat realisasi keputusan damai yang telah dicapai di forum-forum internasional.
Dukungan dari Negara-Negara OKI dan Konteks Sejarah Non-Blok
Turki juga menjadi salah satu tujuan kunjungan Presiden Prabowo. Negara ini, bersama dengan empat negara Arab lainnya, turut hadir dalam Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa OKI yang diadakan pada Maret 2025 di Jeddah. Salah satu keputusan penting dalam forum ini adalah dukungan penuh terhadap kemerdekaan Palestina dan penolakan atas tindakan represif Israel.
Hidayat Nur Wahid mengaitkan misi Prabowo dengan semangat Konferensi Asia Afrika (KAA) yang dulu dipelopori oleh Presiden Soekarno. Menurutnya, semangat Gerakan Non-Blok yang membela kemerdekaan dan menolak kolonialisme masih sangat relevan, khususnya dalam konteks perjuangan rakyat Palestina.
Kondisi Gaza Memburuk, Dunia Harus Bertindak Tegas
Meski sudah banyak kesepakatan internasional, HNW menegaskan bahwa situasi di Gaza justru semakin memburuk. Israel disebut terus melanggar gencatan senjata, memblokade bantuan kemanusiaan, serta melanjutkan serangan brutal yang menewaskan ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, tenaga medis, dan jurnalis.
“Israel telah memperlihatkan wajah aslinya sebagai negara penjajah dan ekspansionis. Dunia internasional harus bersatu mengecam tindakan genosida yang dilakukan Israel,” ujar Hidayat.
Evakuasi Kemanusiaan Jangan Disamakan dengan Rencana Trump
Terkait wacana evakuasi sementara terhadap sekitar 1.000 warga Gaza, Hidayat menegaskan bahwa inisiatif ini berbeda dengan proposal relokasi permanen ala Donald Trump. Jika dilakukan, evakuasi harus bersifat murni kemanusiaan dan sementara, untuk mengobati korban luka, merawat anak yatim piatu, dan menyembuhkan warga yang trauma, dengan tujuan mereka bisa kembali ke tanah Palestina yang merdeka.
Momentum KAA dan Harapan Kemerdekaan Palestina
HNW berharap lawatan Presiden Prabowo di bulan April—yang juga bertepatan dengan peringatan Konferensi Asia Afrika di Bandung—bisa menjadi momentum penyegaran semangat solidaritas Asia-Afrika terhadap Palestina. Ia menyebut, jika hasil-hasil pertemuan internasional benar-benar dilaksanakan, maka rakyat Gaza bisa kembali hidup aman, damai, dan Palestina meraih kemerdekaannya secara penuh.
Dengan demikian, kata Hidayat, hutang sejarah Indonesia terhadap Palestina—yang belum merdeka sejak KAA pertama digelar—bisa dilunasi. (P-01)