Anggota Komisi VII DPR RI Soroti Intimidasi terhadap Sukatani Band, Tegaskan Pentingnya Kebebasan Berekspresi
JAKARTA, PARLE.CO.ID — Anggota Komisi VII DPR RI Samuel Wattimena menegaskan bahwa kreativitas, termasuk dalam bentuk karya musik, tidak boleh dibatasi. Hal ini disampaikannya menanggapi polemik yang menimpa grup musik Sukatani Band, yang diduga mengalami intimidasi atas lagu mereka berjudul “Bayar Bayar Bayar”.
“Menurut saya, ini kan suatu proses yang sangat baik bahwa masyarakat memviralkan hal ini. Pembatasan kreativitas seharusnya sudah tidak lagi dilakukan,” kata Samuel di Semarang, Minggu (25/2/2025).
Pernyataan ini disampaikan Samuel saat menghadiri kegiatan “Gebyuran Bustaman”, tradisi perang air untuk membersihkan diri dari dosa sebelum puasa di Kampung Bustaman, Semarang.
Generasi Muda Berhak Mengkritisi dan Berekspresi
Samuel menekankan bahwa masyarakat, terutama generasi muda, memiliki hak untuk mengkritisi hal-hal yang tidak benar sebagai bagian dari demokrasi. Menurutnya, ekspresi melalui karya seni, termasuk lagu, adalah bentuk partisipasi publik yang positif.
“Bahwasanya masyarakat, bukan hanya generasi muda, menyikapi hal ini dengan berbagai cara, itu menurut saya hal yang sangat positif. Egaliter adalah prinsip dari demokrasi,” ujarnya.
Permintaan Maaf Sukatani Band dan Pencabutan Lagu
Sebelumnya, Sukatani Band, grup punk asal Purbalingga, meminta maaf kepada institusi kepolisian melalui video di media sosial terkait lagu “Bayar Bayar Bayar”. Lagu tersebut mengandung lirik yang dianggap kontroversial, seperti “mau bikin SIM, bayar polisi. Ketilang di jalan, bayar polisi.”
Dalam unggahan tersebut, dua personel band, Muhammad Syifa Al Lufti (Alectroguy) dan Novi Citra Indriyati (Twister Angel), memohon maaf kepada Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Polri. “Kami meminta maaf yang sebesar-besarnya atas lagu ciptaan kami yang liriknya ‘bayar polisi’. Lagu ini sebenarnya ditujukan untuk oknum kepolisian yang melanggar peraturan,” kata Alectroguy.
Lagu tersebut telah dicabut dari platform streaming Spotify, dan band ini mengimbau pengguna media sosial untuk menghapus konten yang menggunakan lagu tersebut. “Apabila ada risiko di kemudian hari, sudah bukan tanggung jawab kami,” tambahnya.
Dampak Polemik: Vokalis Sukatani Dipecat dari Pekerjaan
Polemik ini juga berdampak pada vokalis Sukatani, Novi Citra Indriyati (Twister Angel), yang dilaporkan dipecat dari tempatnya mengajar sebagai guru. Kabar ini menambah sorotan publik terhadap kasus ini, sekaligus memicu diskusi tentang kebebasan berekspresi dan konsekuensi yang dihadapi oleh seniman. (P-01)