JAKARTA, PARLE.CO.ID — Anggota Komisi VIII DPR Atalia Praratya mengapresiasi sikap Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf yang tetap fokus pada optimalisasi anggaran meskipun terjadi efisiensi di Kementerian Sosial. Menurut Atalia, Gus Ipul tidak mengeluh atas pemangkasan anggaran, tetapi segera mencari solusi agar bantuan sosial (Bansos) tetap tersalurkan dengan baik.
“Saya melihat Gus Ipul ini tangguh luar biasa. Jadi ketika yang lain mengeluh terhadap efisiensi, beliau langsung berpikir bagaimana cara agar program tetap berjalan. Yang terpenting adalah memastikan anggaran Bansos tidak dikurangi, begitu juga anggaran operasional yang melekat pada Bansos,” ujar Atalia dalam keterangan tertulis, Jumat (7/2/2025).
Atalia juga memuji langkah Kemensos yang tetap fokus menjaga agar anggaran yang berkaitan langsung dengan masyarakat tetap terjaga dan tidak terdampak oleh kebijakan efisiensi.
Apresiasi Terhadap Respons Cepat Kemensos
Anggota Komisi VIII lainnya, Aprozi Alam dari Dapil Lampung 2, mengungkapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan Kemensos kepada masyarakat terdampak banjir di Lampung pada Januari 2025.
“Atas nama pribadi, saya Aprozi Alam dari Dapil Lampung, mengucapkan ribuan terima kasih atas bantuan yang diberikan saat bencana kemarin. Kementerian Sosial cepat turun tangan dalam menyalurkan bantuan,” ujarnya.
Senada dengan Aprozi, Sri Wulan dari Fraksi Partai NasDem juga mengapresiasi respons cepat Kemensos dalam menangani banjir bandang di Grobogan, Jawa Tengah.
“Terima kasih untuk kasus Grobogan, luar biasa. Begitu kami menghubungi melalui WA, tim Kemensos langsung turun ke lapangan. Pak Wamen juga turun mendampingi dan langsung melakukan evaluasi di lokasi kejadian,” ungkap Sri Wulan.
Prinsip Efisiensi Anggaran Kemensos
Dalam rapat bersama DPR, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa efisiensi anggaran dilakukan sesuai dengan kaidah yang ditetapkan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Beberapa kaidah utama dalam kebijakan ini meliputi:
- Menjaga Anggaran Bansos: Anggaran yang diberikan langsung kepada masyarakat tidak akan dikurangi. Bahkan, sesuai arahan Presiden, jika memungkinkan, anggaran Bansos akan ditambah demi kesejahteraan rakyat.
- Menjaga Anggaran Operasional Bansos: Biaya penyaluran Bansos serta gaji pegawai dan honor pendamping tetap dipertahankan agar tidak mengganggu program yang sedang berjalan.
- Tidak Mengurangi Target Kinerja: Efisiensi anggaran tidak akan berdampak pada target kinerja dan semangat kerja Kemensos. Semua program yang sudah dirancang tetap akan dilaksanakan dengan optimal.
Pengelolaan Efisiensi Anggaran Kemensos
Saifullah Yusuf menegaskan bahwa refocusing anggaran di Kemensos dilakukan secara selektif, tanpa mengurangi pelayanan kepada masyarakat. Total anggaran yang dipangkas mencapai Rp1,3 triliun sesuai dengan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025.
Efisiensi ini difokuskan pada:
- Belanja barang, meliputi alat tulis kantor (ATK), operasional kantor, perjalanan dinas, rapat/pertemuan, pengerahan Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta operasional permakanan.
- Belanja modal, seperti renovasi kantor, pemeliharaan fasilitas, dan pengadaan peralatan serta mesin.
“Jadi, yang dapat kita efisiensikan adalah belanja barang dan belanja modal, dengan total nilai Rp1,3 triliun,” pungkas Gus Ipul.