Senin, 10 Februari, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Smartwatch dan Ancaman PFAS: Bahaya Tersembunyi di Pergelangan Tangan

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Para peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa tali jam tangan pintar atau smartwatch dari berbagai merek mengandung kadar tinggi bahan kimia polyfluoroalkyl substances (PFAS), yang dikenal beracun dan dapat menyerap melalui kulit.

    Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Environmental Science & Technology Letters oleh tim peneliti dari University of Notre Dame pada Rabu (18/12/2024).

    Studi tersebut menguji 22 merek smartwatch dan menemukan bahwa 15 di antaranya memiliki kadar PFAS lebih tinggi dibandingkan dengan produk pakaian dan barang konsumen lainnya. “Konsentrasi PFAS yang ditemukan jauh lebih tinggi dibandingkan kebanyakan produk yang kami teliti sebelumnya,” ungkap Graham Peaslee, salah satu peneliti utama, seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (16/1/2025).

    Meskipun belum jelas seberapa banyak PFAS yang dapat menembus kulit manusia, Peaslee menegaskan bahwa keberadaan bahan ini tetap mengkhawatirkan. Hal ini disebabkan oleh sifat jam tangan pintar yang dipakai secara terus-menerus dalam jangka waktu lama.

    PFAS: Bahan Kimia Abadi dengan Dampak Kesehatan Serius

    PFAS adalah kelompok bahan kimia yang terdiri dari lebih dari 15.000 senyawa yang digunakan untuk membuat produk tahan air, noda, dan panas. Disebut sebagai “bahan kimia abadi” karena sifatnya yang sulit terurai, PFAS dikaitkan dengan berbagai risiko kesehatan, termasuk kanker, gangguan sistem imun, cacat lahir, serta penyakit serius lainnya.

    Menurut laporan Indian Times pada Rabu (29/1/2025), PFAS sering ditemukan dalam berbagai produk sehari-hari, seperti wajan anti lengket, kertas anti minyak, kemasan makanan cepat saji, karpet, serta produk kosmetik seperti foundation dan maskara. Senyawa ini dapat masuk ke dalam tubuh melalui makanan, air yang terkontaminasi, atau penggunaan peralatan memasak yang mengandung lapisan PFAS. Bahkan, penyebaran PFAS telah mencapai lingkungan, termasuk tanah, udara, air, dan darah manusia maupun hewan.

    Tali Smartwatch Mengandung PFAS Setara Perlengkapan Pemadam Kebakaran

    Studi dari University of Notre Dame juga mengungkap bahwa kadar PFAS dalam tali smartwatch setara dengan yang ditemukan dalam perlengkapan pemadam kebakaran. Peneliti menduga bahwa sumber utama bahan kimia ini berasal dari tali jam berbahan karet sintetis.

    “Banyak tali smartwatch dan perangkat kebugaran yang mengandung fluoroelastomer, sejenis karet sintetis yang dirancang untuk tahan terhadap minyak dan keringat,” jelas Peaslee. Untuk mendeteksi keberadaan PFAS, para peneliti mengukur total kadar fluorin menggunakan teknik spektroskopi emisi sinar gamma. Hasilnya menunjukkan bahwa 15 dari 22 tali jam tangan yang diuji memiliki kandungan fluorin lebih dari satu persen.

    Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa PFHxA, salah satu jenis PFAS, terdapat dalam 40 persen tali jam yang diuji. “Senyawa ini tidak banyak diteliti karena sulit dideteksi dalam darah manusia dibandingkan dengan jenis PFAS lainnya, sehingga dampaknya terhadap kesehatan masih belum sepenuhnya dipahami,” tambah Peaslee.

    Merek Smartwatch yang Mengandung PFAS Masih Dirahasiakan

    Meskipun penelitian ini mengungkapkan tingginya kadar PFAS dalam tali smartwatch, para peneliti tidak menyebutkan merek-merek yang teridentifikasi mengandung bahan kimia tersebut. Hal ini memicu kekhawatiran publik mengenai transparansi dalam industri perangkat wearable.

    Sebagai langkah pencegahan, konsumen disarankan untuk lebih selektif dalam memilih bahan tali jam tangan dan mempertimbangkan alternatif yang lebih aman, seperti tali berbahan kain atau logam. Selain itu, perlunya regulasi lebih ketat terkait penggunaan PFAS dalam produk konsumen semakin menjadi sorotan, mengingat dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan. (P-01)

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus