WASHINGTON, PARLE.CO.ID — Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi menandatangani perintah eksekutif untuk menarik negara tersebut dari keanggotaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Langkah ini diambil pada Senin (20/1/2025) dan menjadi salah satu kebijakan besar di awal masa jabatan kedua Trump sebagai presiden.
Alasan Trump: Ketidakadilan dan Beban Finansial
Dalam konferensi pers di Kantor Oval, Selasa (21/1/2025), Trump menyampaikan alasan di balik keputusan tersebut. Ia mengkritik peran WHO yang dianggap merugikan AS dan menyebut ketidakadilan dalam pembiayaan organisasi sebagai salah satu masalah utamanya.
“WHO telah merugikan kami. Semua orang merugikan AS, dan itu tidak akan terjadi lagi,” ujar Trump kepada wartawan.
Trump menjelaskan bahwa ASmemberikan kontribusi dana sebesar US$500 juta per tahun kepada WHO. Namun, ia menyoroti bahwa kontribusi China, sebagai negara besar lainnya, hanya US$39 juta.
“Menurut saya, ini sangat tidak adil. Namun alasan utama saya keluar bukan hanya itu. Kita perlu menempatkan kepentingan AS di atas segalanya,” tambah Trump.
Tanda Dimulainya Era Baru Kebijakan AS
Pelantikan Donald Trump untuk masa jabatan keduanya menandai pergeseran besar dalam kebijakan luar negeri AS. Penarikan AS dari WHO di bawah kepemimpinannya diperkirakan akan berdampak signifikan pada dunia internasional, terutama dalam bidang kesehatan global.
Keputusan Trump ini bukanlah yang pertama kali menunjukkan ketegangan antara AS dan organisasi internasional. Sebelumnya, pada masa jabatan pertamanya, Trump juga menarik AS dari beberapa perjanjian global lainnya, termasuk Perjanjian Paris tentang perubahan iklim.
Dampak dan Respons Internasional
Penarikan AS dari WHO menimbulkan kekhawatiran di kalangan komunitas internasional. WHO merupakan badan utama dalam koordinasi respons kesehatan global, termasuk penanganan pandemi. Dengan absennya dukungan finansial dan kehadiran AS, banyak pihak mempertanyakan kemampuan WHO untuk menjalankan fungsinya secara optimal.
Meskipun begitu, Trump tetap bersikeras bahwa langkah ini diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional. “Kami tidak akan membiarkan negara lain memanfaatkan kami,” tegasnya.
Keputusan Presiden Trump untuk menarik AS dari WHO menyoroti perubahan besar dalam pendekatan kebijakan luar negeri AS. Dengan alasan ketidakadilan pembiayaan dan perlindungan kepentingan nasional, langkah ini akan memiliki dampak jangka panjang bagi hubungan internasional dan upaya kesehatan global. Apakah ini langkah berani untuk mengutamakan kepentingan Amerika atau justru keputusan yang akan melemahkan kolaborasi global? Waktu yang akan menjawab. (P-01)