Minggu, 19 Januari, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Beda dengan Negara Arab, Umat Islam Indonesia Masih Miliki Kebebasan Berpikir

    JAKARTA, PARLE.CO.ID – Ulama dan Da’i Nasional, KH. Bachtiar Nasir mengatakan bahwa umat Islam di Indonesia, masih memiliki kebebasan berpikir dan menyuarakan kritik secara terbuka. Beda dengan negara-negara Arab, yang mungkin sudah tidak ada kebebasan dimaksud.

    “Umat Islam di Indonesia itu masih bisa menggunakan akal sehat, masih bisa berkumpul dan mengkritik pemimpin. Bersyukurlah tinggal di Indonesia. Kalau di Arab, mungkin kita tidak ada,” ujar Bachtiar Nasir berbicara dalam Gelora Talk bertajuk “Menyongsong Momentum Indonesia, Refleksi 2024 dan Proyeksi 2025”, dikutip Kamis (2/1/2025).

    Karena itu, ia mengajak umat Islam untuk mensyukuri keberadaan mereka di Indonesia, yang memiliki dinamika sosial dan politik lebih kondusif dibandingkan dengan negara-negara Arab. Bachtiar juga menyebut bahwa sebagian pemimpin negara Arab kerap berlaku represif terhadap rakyat yang menentang kekuasaan mereka, tidak kalah dengan perilaku Israel terhadap rakyat Palestina.

    “Oleh karena itu, saya mendorong umat Islam Indonesia untuk bersatu membangun bangsa meskipun di tengah berbagai tantangan. Perbedaan pendapat atau oposisi itu bagian dari pendewasaan politik untuk membangun cita-cita besar bangsa. Jangan jadikan umat sebagai bahan bakar untuk pertengkaran,” tambahnya lagi.

    KH. Bachtiar Nasir juga menyatakan dukungannya kepada Presiden Prabowo Subianto, yang dinilainya sebagai pemimpin dengan visi besar dan keberpihakan pada rakyat kecil. Ia mengapresiasi langkah Prabowo yang memprioritaskan isu-isu penting seperti ketahanan pangan.

    “Beliau memiliki ideologi yang kuat, tegas, dan berpikir untuk kepentingan umat. Banyak agenda beliau yang serius untuk umat, khususnya untuk masyarakat di tingkat akar rumput,” jelas Ketua Umum DPP Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI) itu, seraya juga berharap Partai Gelora menjadi pelopor literasi global bagi umat Islam di Indonesia.

    Menurutnya, pemahaman tentang geopolitik sangat penting untuk kebijakan nasional dan regional. Ia juga berterima kasih kepada Anisatta, selaku Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), yang telah memberikan kontribusi moral dalam menjaga perdamaian dunia.

    Terakhir, KH. Bachtiar Nasir optimistis Indonesia dapat menjadi kekuatan besar di kancah global, dengan pemimpin yang mampu menyeimbangkan nilai-nilai agama, Pancasila, dan toleransi.

    “Ini bukan utopia. Dengan kepemimpinan yang memiliki idealisme dan kemampuan, Indonesia bisa memimpin dunia,” tandasnya. ***

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus