Minggu, 19 Januari, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Natal 2024: Momentum Cinta Kasih dan Penguatan Kerukunan dalam Keberagaman

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Anggota Komisi III DPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menegaskan bahwa perayaan Natal 2024 bukan hanya momen religius bagi umat Kristiani, tetapi juga waktu untuk memperkuat semangat cinta kasih dan kemanusiaan di tengah keberagaman bangsa.

    Ia mengajak seluruh umat beragama untuk mengimplementasikan nilai-nilai cinta kasih dalam tindakan nyata demi menciptakan kedamaian dan kerukunan sebagai landasan pembangunan berkelanjutan.

    “Dalam Natal tahun ini, mari kita jadikan perayaan ini sebagai tonggak membumikan ajaran cinta kasih di tengah kebinekaan. Cinta kasih adalah pilar harmoni yang akan memperkuat fondasi kemajuan bangsa. Dengan semangat ini, Indonesia dapat menghadapi masa depan dengan optimisme, menjadikan keberagaman sebagai kekuatan, bukan sumber perpecahan,” ujar Bamsoet saat menghadiri perayaan Natal di kediaman Komjen Pol (Purn) Petrus Golose di Ubud, Bali, Rabu (25/12/2024).

    Keberagaman Indonesia: Tantangan dan Potensi
    Bamsoet menggarisbawahi bahwa keberagaman Indonesia merupakan kekayaan yang perlu dirawat. Dengan lebih dari 273 juta penduduk yang terdiri dari 1.340 suku bangsa, 733 bahasa daerah, dan enam agama resmi, tantangan utama bangsa ini adalah menjaga toleransi di tengah perbedaan. Berdasarkan penelitian Setara Institute, konflik yang sering terjadi di Indonesia kerap dipicu oleh intoleransi dan kesalahpahaman antar kelompok.

    “Dalam konteks ini, ajaran cinta kasih menjadi kunci untuk meredam potensi konflik. Dengan menciptakan dialog yang kondusif antar umat beragama, kita dapat membangun harmoni yang berkelanjutan. Semua agama mengajarkan nilai cinta kasih, dan nilai inilah yang harus menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat,” kata Bamsoet.

    Kerukunan sebagai Kunci Pembangunan Ekonomi
    Kerukunan antarumat beragama tidak hanya menciptakan stabilitas sosial, tetapi juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Bamsoet menyoroti bahwa kolaborasi antarkomunitas agama dapat membuka peluang investasi dan mempercepat pembangunan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata.

    “Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa daerah yang dikenal harmonis, seperti Bali dan Lombok, menunjukkan pertumbuhan pesat dalam sektor pariwisata. Ini membuktikan bahwa kerukunan tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga membawa manfaat ekonomi yang signifikan,” tambah Bamsoet.

    Cinta Kasih sebagai Landasan Masa Depan Bangsa
    Bamsoet menutup dengan ajakan untuk menjadikan ajaran cinta kasih sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, cinta kasih dapat menjadi jembatan yang menghubungkan berbagai perbedaan, menciptakan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha.

    “Semangat cinta kasih yang lahir dari Natal harus menjadi inspirasi untuk terus menjaga persatuan, merawat keberagaman, dan membangun Indonesia yang damai dan sejahtera,” pungkas Bamsoet.

    Dengan semangat Natal, Bamsoet berharap momentum ini dapat mendorong seluruh elemen bangsa untuk menjadikan keberagaman sebagai kekuatan bersama menuju Indonesia yang lebih maju. (P-01)

     

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus