JAKARTA, PARLE.CO.ID – Dalam upaya memperkuat pijakan politiknya di era pemerintahan baru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Bimbingan Teknis Nasional dan Konsolidasi Nasional terbesar sepanjang sejarah partai. Lebih dari 1.583 anggota legislatif dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota se-Indonesia berkumpul di Jakarta, pada Senin (28/4/2025).
Hal ini, sebagaimana disampaikan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi dalam sambutanya yang juga menandai tekad PKS untuk meningkatkan peran legislasi sekaligus menyelaraskan langkah politik dengan arah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dan profesionalitas Aleg PKS dalam menjalankan tiga fungsi utama: legislasi, pengawasan, dan anggaran. Bimtek ini fokus pada penguatan peran Aleg dalam melayani rakyat, berbasis prinsip-prinsip perjuangan PKS dan aspirasi masyarakat,” ujar pria yang akrab disapa Habib Aboe itu.
Konsolidasi Nasional, lanjut Aboe Bakar, juga diarahkan untuk mempererat soliditas internal dan membangun sinergi antarstruktur partai di berbagai tingkatan. Ia menekankan pentingnya kerja-kerja pelayanan dan pengabdian kepada rakyat dilakukan secara lebih terarah dan berkesinambungan.
Dalam kesempatan yang sama, Habib Aboe menegaskan dukungan penuh PKS terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia meminta para Aleg menyelaraskan langkah politik dengan program-program strategis pemerintah saat ini.
“Melalui kegiatan ini, para Aleg PKS diminta melakukan penyelarasan dengan agenda pemerintahan Prabowo Subianto, sehingga tersusun rencana aksi politik yang konkret, terukur, dan sejalan dengan arah pemerintah,” kata anggota Komisi III DPR RI itu.
Selama kegiatan, peserta mengikuti pelatihan substantif, simulasi legislatif, dan diskusi strategis untuk memperkuat kapasitas advokasi dan representasi rakyat di tingkat parlemen.
Dengan mengusung tema “Kokoh Melayani, Konsisten Mengabdi”, PKS menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, memberikan solusi atas berbagai persoalan, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan nasional. ***