Rabu, 21 Mei, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Bamsoet Dorong Kemitraan Strategis RI-Arab Saudi di Sektor Pertambangan, Pangan, dan Farmasi

    Pertemuan dengan Ketua Kadin Arab Saudi Momentum Memperkuat Visi Ekonomi Bersama Menuju Indonesia Emas 2045 dan Vision 2030

    Indonesia dan Arab Saudi Tingkatkan Kolaborasi Ekonomi Melalui Jalur Strategis

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Pertemuan antara Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia Bambang Soesatyo (Bamsoet), dengan Ketua Kadin Arab Saudi untuk Indonesia, Ayman Sejiny, menjadi tonggak penting dalam penguatan kerja sama ekonomi bilateral. Bamsoet menekankan pentingnya kemitraan strategis Indonesia dan Arab Saudi, khususnya di sektor pertambangan, makanan halal, dan farmasi.

    Menurut Bamsoet, kesamaan visi kedua negara—Vision 2030 dari Arab Saudi dan Indonesia Emas 2045—menjadi landasan kuat untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang. ā€œArab Saudi tengah mendiversifikasi ekonominya, sementara Indonesia menargetkan ekspor global USD 405 miliar pada 2029. Kolaborasi strategis ini sangat potensial,ā€ ungkap Bamsoet saat pertemuan di Jakarta, Rabu (18/4/25).

    Arab Saudi Minati Pertambangan Indonesia, Investasi Terus Mengalir

    Sektor pertambangan menjadi salah satu fokus utama Arab Saudi dalam menjalin kemitraan dengan Indonesia. Investasi mereka di Vale Indonesia menunjukkan komitmen serius Kerajaan untuk memperluas jangkauan bisnisnya. Selain membuka lapangan kerja, kolaborasi ini juga mempercepat alih teknologi di Indonesia.

    ā€œIndonesia kaya akan nikel, tembaga, dan batu bara. Ini menjadi magnet bagi Arab Saudi untuk menjamin pasokan bahan baku industri mereka,ā€ ujar Bamsoet. Kolaborasi ini tak hanya menguntungkan kedua belah pihak secara ekonomi, tetapi juga memperkuat ketahanan rantai pasok di tengah dinamika geopolitik global.

    Industri Halal Jadi Andalan Kerja Sama di Sektor Pangan

    Sektor makanan halal juga masuk radar kerja sama, menyusul kesuksesan Indofood yang sejak 1986 sudah eksis di pasar Saudi. Produk mi instan asal Indonesia berhasil menembus pasar berkat kualitas dan kehalalannya yang diakui.

    Langkah konkret kedua negara terlihat pada penandatanganan Nota Kesepahaman pada Desember 2023, yang menegaskan pengakuan sertifikasi halal secara timbal balik. ā€œArab Saudi merupakan pasar strategis produk halal Indonesia karena dominasi penduduk muslim,ā€ jelas Bamsoet.

    Farmasi: Potensi Besar di Tengah Peningkatan Kebutuhan Kesehatan

    Sektor lain yang tak kalah penting adalah industri farmasi. Bamsoet menyebut meningkatnya kebutuhan layanan kesehatan di Arab Saudi sebagai peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemasok obat generik dan produk farmasi lainnya.

    ā€œIndonesia siap memenuhi permintaan Saudi dalam sektor kesehatan. Ini bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga peningkatan kualitas hidup masyarakat kedua negara,ā€ tegas Bamsoet yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila.

    Perdagangan Bilateral Capai USD 6 Miliar, Masih Bisa Terus Ditingkatkan

    Nilai perdagangan bilateral Indonesia–Arab Saudi pada tahun 2023 mencapai USD 6 miliar. Dari jumlah tersebut, Arab Saudi mengekspor sekitar USD 4 miliar ke Indonesia dan mengimpor sekitar USD 2 miliar dari Indonesia. Menurut Bamsoet, angka ini menunjukkan potensi besar yang masih bisa dikembangkan melalui kerja sama lintas sektor.

    Dengan hubungan strategis yang terus diperkuat, baik secara diplomatik maupun ekonomi, Indonesia dan Arab Saudi berpeluang menjadi mitra regional yang saling menguntungkan. (P-01)

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus