Rabu, 30 April, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Peran Investor Institusional Domestik Diperkuat Usai Anjloknya IHSG, Eddy Soeparno Beri Solusi

    Wakil Ketua MPR RI Soroti Gejolak Pasar Modal

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Pasar modal Indonesia kembali diterpa gejolak setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) anjlok pada Selasa (18/3/2025). Menyikapi hal ini, Wakil Ketua MPRĀ  Eddy Soeparno, menyerukan langkah konkret untuk memperkuat peran investor institusional domestik guna menjaga stabilitas pasar saham di masa depan.

    Investor Asing dan Ritel Rentan terhadap Rumor

    Eddy menjelaskan bahwa mayoritas pelaku pasar di BEI terdiri dari investor asing dan investor ritel domestik. Kedua kelompok ini, menurutnya, cenderung reaktif terhadap rumor dan ketidakpastian.

    ā€œKetika ada berita yang memicu kekhawatiran, mereka langsung beralih ke instrumen investasi yang lebih aman dengan menjual sahamnya,ā€ ungkap Eddy, yang memiliki pengalaman sebagai bankir investasi di Merrill Lynch. Akibatnya, pasar modal Indonesia menjadi rentan terhadap sentimen negatif.

    Dorong Revisi Aturan untuk Investor Institusional

    Untuk mengatasi masalah ini, Eddy mengusulkan penguatan peran lembaga pengelola dana jangka panjang, seperti BPJS Ketenagakerjaan dan Taspen. Ia menilai lembaga-lembaga ini dapat menjadi penyeimbang saat pasar mengalami turbulensi, seperti yang terjadi pada 18 Maret lalu. ā€œSalah satu caranya adalah merevisi aturan yang selama ini melarang mereka melakukan ā€˜cut loss’ atau penjualan saham untuk membatasi kerugian,ā€ jelasnya.

    Eddy juga memuji langkah cepat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang pada Rabu (19/3/2025), mengizinkan perusahaan melakukan buy back saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Ia menyarankan agar revisi aturan terkait ā€œcut lossā€ juga segera dilakukan untuk memperbesar pengaruh investor institusional domestik.

    Redam Rumor demi Stabilitas Pasar

    Selain itu, Eddy menekankan pentingnya peran regulator dan pemangku kebijakan dalam meredam rumor yang dapat memperburuk ketidakpastian pasar. ā€œStakeholders, terutama regulator, harus proaktif memberikan penjelasan yang jelas untuk menghentikan penyebaran berita yang membingungkan,ā€ tutupnya.

    Langkah-langkah ini diharapkan dapat membawa stabilitas jangka panjang bagi pasar modal Indonesia, terutama di tengah fluktuasi yang dipicu oleh sentimen investor. (P-01)

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus