Eddy Soeparno Dorong Penguatan Sistem Pengawasan Internal dan Pemulihan Kepercayaan Publik
JAKARTA, PARLE.CO.ID — Pimpinan MPR dari Fraksi PAN Eddy Soeparno, mengapresiasi langkah Direktur Utama (Dirut) Pertamina dan jajaran direksi yang telah meminta maaf secara terbuka kepada publik terkait kisruh informasi kasus “BBM oplosan” yang sempat meresahkan masyarakat, khususnya pengguna BBM jenis Pertamax.
Eddy menilai permintaan maaf tersebut disertai komitmen untuk memperbaiki kinerja perusahaan ke depan.
Permintaan Maaf dan Penjelasan Pertamina
Eddy Soeparno menyatakan bahwa penjelasan dari Dirut Pertamina telah meyakinkan masyarakat bahwa BBM jenis Pertamax yang dijual adalah asli dan tidak ditemukan adanya BBM oplosan.
“Penjelasan yang disampaikan Dirut Pertamina yang meyakinkan masyarakat bahwa BBM jenis Pertamax yang dijual benar adanya dan tidak ditemukan jenis oplosan yang dikhawatirkan selama ini, juga mulai meredam keresahan masyarakat,” kata Eddy.
Meski demikian, Eddy menekankan pentingnya menguatkan pernyataan tersebut melalui proses penyelidikan internal yang hasilnya dipublikasikan ke masyarakat. Hal ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan publik terhadap Pertamina.
Usulan Pembentukan Tim Independen
Eddy Soeparno mengusulkan pembentukan tim independen yang terdiri dari para pakar dan ahli di bidang pengolahan BBM. Tim ini diharapkan dapat melakukan kajian mendalam dan mempublikasikan hasilnya kepada masyarakat.
“Jika tim independen dibentuk dan berisikan pakar dari kalangan akademisi, ahli kilang, pakar di industri hidrokarbon dan lainnya, tentu hasil pengkajian yang mereka kelak umumkan akan semakin meredakan kekecewaan masyarakat, sehingga kepercayaan publik kepada Pertamina bisa sepenuhnya pulih,” jelasnya.
Penguatan Sistem Pengawasan Internal
Selain pembentukan tim independen, Eddy juga mendorong Pertamina untuk memperkuat sistem pengawasan internal, khususnya di Pertamina Patra Niaga. Salah satu caranya adalah melalui penguatan peran dan fungsi Dewan Komisaris.
“Komisaris adalah perwakilan pemegang saham yang bertugas mengawasi kinerja perseroan, termasuk kinerja Direksinya. Oleh karena itu, penempatan figur Komisaris yang berintegritas dengan rekam jejak di sektor migas atau manajemen risiko baik praktis maupun akademis tentu akan membantu proses pemulihan kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina secara keseluruhan,” ujar Eddy.
Pelajaran Berharga bagi BUMN
Eddy Soeparno berharap kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi Pertamina dan BUMN lainnya untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik dan transparan. “Pertamina adalah world class company yang menjadi kebanggaan nasional. Sudah sepantasnya Pertamina menjadi contoh bagi BUMN lainnya dengan menerapkan tata kelola perseroan yang terbaik dan tidak tercela,” tegasnya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjalankan amanah dengan jujur dan bertanggung jawab. “Saya pribadi optimis bahwa “musibah” yang dialami Pertamina saat ini menjadi pelajaran yang berharga bukan hanya untuk Pertamina tetapi untuk seluruh BUMN beserta pejabatnya untuk menjalankan amanah yang diberikan secara jujur dan bertanggung jawab,” tutup Eddy. (P-01)