Sabtu, 22 Maret, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Indonesia Galang Rp3 Triliun untuk Palestina, Wamenlu Anis Matta: Ini Gerakan Solidaritas Terkoordinasi!

    JAKARTA, PARLE.CO.ID – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menggagas kerja sama dengan puluhan organisasi amal dan kemanusiaan untuk penggalangan serta penyaluran bantuan bagi Palestina. Acara yang berlangsung pada Rabu (26/2/2025) ini bertajuk “Penandatanganan Dukungan dan Kampanye Bersama Indonesia untuk Palestina: Solidaritas, Aksi Nyata, dan Harapan Baru”.

    Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan hasil dari dialog selama tiga bulan terakhir bersama berbagai NGO. Tujuannya adalah menciptakan gerakan solidaritas yang lebih terkoordinasi agar bantuan dapat tersalurkan secara efektif.

    “Kita ingin memastikan bahwa gerakan ini tidak hanya berjalan, tetapi juga memiliki koordinasi yang lebih baik agar bantuan sampai ke Palestina dengan maksimal,” ujar Anis Matta.

    Tiga Sasaran Utama Gerakan Solidaritas

    Anis Matta menjelaskan bahwa inisiatif ini memiliki tiga sasaran utama. Pertama strategis yang berorientasi pada program jangka panjang untuk Palestina.

    Kedua impactful yang bisa memberikan manfaat besar bagi rakyat Palestina. Ketiga simbolik untuk menegaskan peran Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia.

    Menurutnya, aspek simbolik ini sangat penting, mengingat untuk pertama kalinya dalam sejarah RI, ada posisi Wakil Menteri Luar Negeri yang menangani urusan dunia Islam.

    “Indonesia bukan hanya negara dengan populasi Muslim terbesar, tetapi juga ekonomi terbesar di dunia Islam,” kata Anis Matta.

    Kehadiran Indonesia Diwujudkan Dalam Bentuk Nyata

    Saat ini, hanya Indonesia, Turki, dan Arab Saudi yang masuk dalam kelompok ekonomi G20, dengan Indonesia sebagai yang terbesar berdasarkan PDB. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa dalam satu hingga dua dekade ke depan, Indonesia diproyeksikan menjadi lima besar ekonomi dunia.

    “Kehadiran Indonesia dalam isu Palestina harus diwujudkan dalam bentuk nyata, termasuk dalam jumlah bantuan yang signifikan,” tambahnya.

    Kemenlu Tidak Mengintervensi Keuangan Lembaga Amal

    Sebagai bagian dari diplomasi kemanusiaan, inisiatif ini menargetkan penggalangan dana hingga 200 juta dolar AS (lebih dari Rp 3 triliun). Meski begitu, Kemenlu menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mengintervensi keuangan lembaga amal, melainkan hanya berperan sebagai fasilitator.

    “Tugas Kemenlu adalah memotivasi, menggalang, dan memanfaatkan jalur diplomasi serta politik agar bantuan masyarakat Indonesia bisa tersalurkan lebih efektif,” jelas Anis Matta.

    Untuk memastikan kelancaran program ini, empat direktorat di Kemenlu dilibatkan, yaitu Direktorat Timur Tengah, Direktorat Kerja Sama Pembangunan Internasional, Direktorat HAM, dan Direktorat Kajian Strategis.

    “Dengan gerakan yang lebih terstruktur ini, Indonesia diharapkan semakin berperan aktif dalam membela Palestina, baik melalui diplomasi politik maupun bantuan nyata yang berdampak besar,” pungkas Wamenlu RI, Anis Matta. (P-01)

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus