JAKARTA, PARLE.CO.ID — Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) tengah melakukan sejumlah langkah strategis untuk menyikapi kebijakan efisiensi anggaran yang digulirkan pemerintah.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan efektivitas mekanisme kerja melalui skema daring dan perubahan sistem kerja pegawai. Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR pada Rabu (12/2/2025) lalu.
Langkah Penting Menjawab Tantangan Efisiensi Anggaran
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menegaskan bahwa peningkatan efektivitas mekanisme kerja di lingkungan kementerian dan lembaga sektor pendidikan menjadi langkah penting dalam menjawab tantangan efisiensi anggaran.
“Peningkatan efektivitas dalam mekanisme kerja di kementerian dan lembaga di sektor pendidikan bisa menjadi salah satu pilihan untuk menyikapi langkah efisiensi anggaran yang terjadi saat ini,” ujar Lestari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (13/2/2025).
Langkah Efisiensi Direspons dengan Perubahan Mekanisme Kerja
Kemendikdasmen sendiri telah memangkas anggaran sebesar Rp7,27 triliun, sehingga total anggaran tahun ini menjadi Rp26,27 triliun atau hanya 3,6% dari total anggaran pendidikan di APBN yang mencapai Rp724,2 triliun. Langkah efisiensi ini direspons dengan perubahan mekanisme kerja, termasuk pelaksanaan kegiatan secara daring dan penyesuaian sistem kerja pegawai.
Lestari, yang akrab disapa Rerie, menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi perubahan ini. “Daya adaptasi setiap pegawai di tingkat pusat dan daerah terhadap perubahan mekanisme kerja sangat menentukan keberhasilan langkah yang diambil Kemendikdasmen,” jelas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem tersebut.
Ciptakan Kinerja Kementerian yang Lebih Baik
Ia juga mendorong agar sosialisasi terkait teknis pelaksanaan perubahan mekanisme kerja dilakukan secara menyeluruh. Hal ini dimaksudkan agar seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah, dapat memahami dan mengimplementasikan mekanisme kerja baru dengan baik.
Rerie berharap momentum efisiensi anggaran ini dapat dimanfaatkan untuk menciptakan kinerja kementerian yang lebih baik. Selain itu, ia menyerukan pentingnya kolaborasi antar-pihak terkait di sektor pendidikan untuk membangun ekosistem pendidikan yang berkualitas. “Kolaborasi yang kuat sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam pengelolaan perekonomian nasional dan menciptakan generasi penerus bangsa yang unggul,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Kemendikdasmen dapat tetap menjalankan fungsinya secara optimal meski dengan anggaran yang lebih terbatas, sekaligus memastikan kualitas pendidikan di Indonesia terus meningkat. (P-01)