JAKARTA, PARLE.CO.ID — Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno meminta semua pihak untuk lebih memusatkan perhatian pada substansi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 yang digelar di Kairo, Mesir, daripada membahas isu yang tidak relevan.
Eddy menegaskan bahwa penjelasan dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Turki untuk Indonesia, dan Sekretaris Kabinet telah menjelaskan dengan gamblang bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meninggalkan forum karena agenda lain, bukan karena walkout.
“Pak Prabowo dalam berbagai pidatonya di forum internasional selalu konsisten menyerukan persatuan untuk memperkuat solidaritas dunia Islam. Pesan Presiden Prabowo ini menegaskan posisi Indonesia yang sesuai amanat konstitusi: menolak segala bentuk penjajahan dan kejahatan atas kemanusiaan,” ujar Eddy.
Pesan Strategis Presiden Prabowo di KTT D-8
Dikutip mpr.go.id, Eddy menilai pidato Presiden Prabowo di forum D-8 sebagai arahan strategis yang mencerminkan kebijakan politik luar negeri Indonesia. Pidato ini sekaligus memperkuat peran dan posisi Indonesia dalam kancah geopolitik global.
“Karena itu, tidak relevan lagi membahas isu walkout. Penjelasan resmi dari Kemenlu dan Seskab sudah sangat jelas,” lanjut Eddy, yang juga merupakan Doktor Ilmu Politik dari FISIP UI.
Dampak Positif untuk Indonesia
Eddy menekankan bahwa kehadiran Presiden Prabowo di berbagai forum internasional membawa dampak positif bagi Indonesia. Dalam konteks geopolitik dunia yang semakin dinamis, pengaruh Indonesia yang semakin besar di panggung global dapat memberikan manfaat signifikan, termasuk dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan menarik investasi.
“Kami di MPR mendukung penuh inisiatif kepemimpinan Presiden Prabowo di forum global. Pengaruh ini berkontribusi pada pembangunan nasional,” kata Eddy.
Seruan untuk Menghentikan Disinformasi
Eddy juga berharap tidak ada lagi narasi atau disinformasi yang dapat merugikan perjuangan diplomasi Indonesia di masa depan.
“Mari kita dukung penuh upaya Presiden Prabowo dan Kementerian Luar Negeri dalam memperjuangkan kepentingan nasional di dunia internasional,” tutup Eddy, yang juga Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur. (P-01)