JAKARTA, PARLE.CO.ID – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 1993–1998, Prof.Dr. Wardiman Djojonegoro menyebut Raden Ajeng (RA) Kartini bukan hanya sebagai tokoh emansipasi Indonesia, tetapi juga sebagai simbol emansipasi global.
Hal ini disampaikan Prof. Wardiman saat membedah buku keduanya, Kartini: Hidupnya, Renungannya, dan Cita-citanya, di Perpustakaan Kemendikbud, Jakarta, Kamis (19/12/2024) kemarin.
Wardiman mengutip pernyataan Eleanor Roosevelt, mantan Ibu Negara AS, yang memuji Kartini sebagai salah satu tokoh emansipasi wanita dunia. Pernyataan ini pernah disampaikan dalam pengantar buku Letters of a Provincial Princess (1964), terjemahan dari karya asli Kartini Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).
Di usia 90 tahun, Wardiman tetap bersemangat memaparkan pemikiran dan cita-cita Kartini yang mendunia. Buku ini menjadi bagian dari tetralogi yang ia susun untuk menggambarkan perjuangan Kartini secara utuh.
Dalam acara tersebut, novelis Kanti W. Janis memuji buku Wardiman sebagai referensi luar biasa bagi semua kalangan, khususnya kaum perempuan. Ia juga menekankan pentingnya memahami Kartini dari berbagai dimensi, mulai dari budaya Jawa hingga kehidupan pribadinya yang tercermin dalam surat-suratnya.
Senada dengan Kanti, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Ganjar Harimansyah, menegaskan bahwa acara ini adalah perayaan dua tokoh hebat: RA Kartini dan Prof. Wardiman, yang terus berkarya meski di usia lanjut. ***