Penumpang Tiba di Singapura Setelah Penerbangan Diguncang Turbulensi

Komentar
X
Bagikan

SINGAPURA, PARLE.CO.ID — Lebih dari 140 penumpang dan awak Singapore Airlines tiba di Singapura, Rabu (22/5/2024) setelah penerbangan dilanda turbulensi hebat. Kecelakaan pendaratan darurat di Bangkok itu, menyebabkan puluhan terluka dan seorang penumpang tewas.

Penerbangan London-Singapura dengan Boeing 777-300ER dialihkan ke Bangkok, setelah pesawat diterpa turbulensi yang menghempaskan penumpang dan awak kabin. Seorang penumpang asal Inggris berusia 73 tahun meninggal karena dugaan serangan jantung, dan sedikitnya 30 orang terluka.

“Saya melihat orang-orang dari seberang lorong bergerak secara horizontal, membentur langit-langit dan mendarat kembali dengan posisi yang sangat canggung. Orang-orang, seperti, mendapat luka parah di kepala, gegar otak,” kata Dzafran Azmir, penumpang berusia 28 tahun setelah tiba di Singapura.

Foto-foto dari bagian dalam pesawat menunjukkan adanya robekan di panel kabin di atas kepala, masker oksigen dan panel tergantung di langit-langit, serta bagasi berserakan. Seorang penumpang mengatakan kepala beberapa orang terbentur lampu di atas kursi dan merusak panel.

Singapore Airlines membawa 131 penumpang dan 12 awak dalam penerbangan bantuan dari Bangkok, yang mencapai Singapura sebelum jam 5 pagi. Ada 211 penumpang termasuk banyak warga Australia, Inggris dan Singapura, dan 18 awak di dalam penerbangan asli.

“Atas nama Singapore Airlines, saya ingin menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari almarhum,” kata CEO Singapore Airlines Goh Choon Phong melalui pesan video.

Petugas dari Biro Investigasi Keselamatan Transportasi Singapura tiba di Bangkok pada Selasa malam, kata Menteri Transportasi Singapura Chee Hong Tat dalam sebuah pernyataan di Facebook. Karena insiden tersebut melibatkan perusahaan AS, Boeing, yang membuat pesawat 777-300ER, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) mengirimkan perwakilan terakreditasi dan empat penasihat teknis untuk mendukung penyelidikan. (P-01/Reuters)

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *