JAKARTA, PARLE.CO.ID – Suasana bahagia dalam acara Halalbihalal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendadak berubah menjadi kepanikan massal, setelah sebagian atap International Velodrome Rawamangun, Jakarta Timur, ambruk pada Minggu siang (27/4/2025).
Kejadian nahas tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB, ketika acara yang dihadiri Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri serta jajaran pengurus pusat tengah memasuki sambutan dari salah satu tokoh senior partai, yang juga anggota DPRD DKI Jakarta, Brandon Susanto. Ia meninggal dunia setelah tiba-tiba atap gedung ambruk saat memberikan sambutan.
Saksi mata melaporkan bahwa Brando tiba-tiba terjatuh dan tidak sadarkan diri. Tim medis yang berada di lokasi segera memberikan pertolongan pertama sebelum membawanya ke RS Columbia Asia Pulomas. Namun, nyawanya tidak tertolong.
Kronologi Kejadian
Menurut keterangan saksi mata, atap tribun sisi Barat yang menampung ratusan peserta mulai mengeluarkan suara retakan keras. Dalam hitungan detik, sebagian besar struktur atap runtuh menimpa kursi dan area tribun yang dipadati tamu undangan.
“Tiba-tiba terdengar suara ‘krek-krek’, lalu semua orang berteriak. Debu langsung mengepul ke mana-mana,” ujar Siti Mariani (45), kader PDIP yang berada di lokasi.
Panitia acara segera meminta seluruh peserta untuk mengevakuasi diri ke arah lapangan utama Velodrome. Dan, acara Halalbihalal dihentikan sebagai bentuk penghormatan terhadap almarhum Brando Susanto yang kenal sebagai anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta yang membidangi keuangan dan memiliki rekam jejak aktif dalam berbagai organisasi, termasuk sebagai Ketua DPD Taruna Merah Putih Jakarta.
Korban dan Penanganan
Data sementara dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, setidaknya 26 orang mengalami luka ringan hingga sedang, sebagian besar akibat tertimpa puing ringan atau terjatuh saat berusaha menyelamatkan diri.
BPBD, Pemadam Kebakaran, dan tim medis tiba di lokasi dalam waktu kurang dari 20 menit setelah insiden. Beberapa korban langsung dibawa ke RSUD Pasar Rebo dan RS Islam Jakarta untuk mendapatkan perawatan.
Respon Pihak Berwenang
Sekretaris Jenderal PDIP, dalam keterangan resmi, menyatakan keprihatinan dan meminta semua pihak tetap tenang.
“Kami mengutamakan keselamatan kader dan tamu. Semua korban akan kami bantu proses pengobatannya,” ujarnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung yang juga turut hadir dalam acara tersebut, langsung memerintahkan evakuasi total dan penghentian seluruh aktivitas di Velodrome.
“Ini tragedi yang tidak bisa ditoleransi. Kami akan segera melakukan audit teknis total terhadap Velodrome dan mencari akar masalahnya,” tegas Gubernur.
Dugaan Penyebab
Pakar konstruksi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Dimas Rakhman, menilai kemungkinan ada kombinasi beban berlebih dan degradasi struktur.
“Bangunan seperti Velodrome dirancang untuk event olahraga, bukan untuk ribuan orang duduk diam di tribun dalam waktu lama. Tekanan statis ini bisa mempercepat kelelahan struktur, apalagi jika pemeliharaan tidak optimal,” terangnya.
Selain itu, faktor usia bangunan yang sudah beroperasi lebih dari 6 tahun dan paparan cuaca ekstrem disebut-sebut memperparah kondisi.
Investigasi Segera Dilakukan
Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur telah memasang garis polisi di area Velodrome.
Tim investigasi dari Kementerian PUPR, Dinas Cipta Karya DKI, dan pihak independen segera dibentuk untuk mengusut tuntas penyebab insiden.
Tidak menutup kemungkinan, proses hukum akan ditempuh terhadap pihak yang terbukti lalai, termasuk pengelola fasilitas dan kontraktor pelaksana proyek pembangunan Velodrome. ***