Produksi Beras Nasional Capai Rekor Tertinggi 20 Tahun, Prabowo Perintahkan Pembangunan Gudang Penyimpanan Masif
Kebijakan Ekspor Beras dengan Prinsip Kemanusiaan
JAKARTA, PARLE.CO.ID — Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kebijakan ekspor beras Indonesia ke sejumlah negara menyusul melimpahnya produksi beras nasional. Dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (24/4/2025), Presiden menekankan ekspor ini dilakukan dengan prinsip kemanusiaan.
“Kita boleh ekspor, tapi jangan terlalu cari untung besar. Cukup cover biaya produksi plus operasional. Indonesia harus jadi bangsa yang bisa membantu negara lain,” tegas Prabowo.
Produksi Beras Nasional Tembus Rekor 3 Juta Ton
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan stok beras nasional April 2025 mencapai 3 juta ton – tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Kondisi ini mendorong pemerintah membuka keran ekspor sekaligus memperkuat sistem penyimpanan.
“Ini rekor historis. Kita punya stok cukup untuk kebutuhan dalam negeri sekaligus ekspor,” jelas Amran.
Strategi Penyimpanan Beras Nasional
Untuk mengamankan surplus produksi, Presiden memerintahkan:
-
Pembangunan gudang darurat di lahan TNI/Polri
-
Optimalisasi Koperasi Desa Merah Putih sebagai gudang penyimpanan
-
Target 70.000-80.000 koperasi desa dengan fasilitas gudang
“Setiap hasil petani harus tersimpan aman. Kita akan bangun gudang di seluruh desa,” papar Prabowo.
Malaysia Jadi Calon Utama Importir
Meski belum merinci negara tujuan ekspor, pemerintah mengakui permintaan dari Malaysia. Kebijakan ini sekaligus menjadi momentum menunjukkan kemandirian pangan Indonesia di kancah global. (P-01)