Warisan Budaya Baba-Nyonya yang Memikat Wisatawan Dunia
Malaka Jadi Surga Kuliner dengan Masakan Nyonya yang Autentik
JAKARTA, PARLE.CO.ID — Kota Malaka, Malaysia, kini menjadi destinasi favorit para pecinta kuliner berkat keunikan masakan Nyonya yang memadukan teknik masak Tionghoa dengan rempah-rempah khas Malaysia. Hidangan ini tidak hanya lezat, tetapi juga menyimpan cerita panjang tentang akulturasi budaya yang harmonis.
Asal-Usul Masakan Nyonya: Warisan Komunitas Baba-Nyonya
Masakan Nyonya berasal dari komunitas Baba-Nyonya atau Peranakan, yaitu keturunan hasil pernikahan antara imigran Tionghoa (dari wilayah Kanton dan Fujian) dengan penduduk Melayu setempat. “Baba” merujuk pada keturunan laki-laki, sedangkan “Nyonya” adalah sebutan untuk keturunan perempuan.
Perpaduan budaya ini melahirkan hidangan dengan cita rasa unik, di mana teknik masak Tionghoa bertemu dengan kekayaan rempah Malaysia. Beberapa hidangan khasnya termasuk Laksa Nyonya, Ayam Pongteh, dan Kueh Dadar, yang kini menjadi daya tarik wisata kuliner di Malaka.
Dayung Satu Dayung, Dua Tiga Pulau Terlampaui
Keberadaan masakan Nyonya tidak hanya memperkaya kuliner Malaysia, tetapi juga menjadi simbol keragaman budaya yang harmonis. Banyak restoran di Malaka yang tetap mempertahankan resep turun-temurun, sehingga pengunjung bisa merasakan keaslian cita rasa yang telah ada sejak ratusan tahun lalu.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Malaka, mencicipi masakan Nyonya adalah pengalaman wajib yang tidak boleh dilewatkan. Hidangan ini bukan sekadar makanan, melainkan cerita tentang sejarah, tradisi, dan persatuan dua budaya besar. (P-01)