Disepakati Meningkatkan Hubungan Ekonomi Strategis di Antara Kedua Negara, Indonesia dan Vietnam
JAKARTA, PARLE.CO.ID — Pemerintah Republik Indonesia dan Vietnam sepakat untuk meningkatkan hubungan ekonomi bilateral dengan target transaksi sebesar US$18 miliar atau setara Rp294,1 triliun pada tahun 2028. Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dalam pernyataan bersama dengan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (10/3/2025).
Tiga Kerja Sama Strategis Disepakati
Dalam pertemuan bilateral terbaru, kedua negara menyepakati tiga bidang kerja sama utama yang diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi Indonesia dan Vietnam. Pertama, kerja sama di bidang industri perikanan untuk mendukung perekonomian berbasis sumber daya laut. Kedua, kerja sama pendidikan dan pelatihan di sektor engineering serta ekonomi digital guna meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Ketiga, kerja sama antara bank sentral kedua negara untuk memperkuat stabilitas keuangan dan ekonomi bilateral.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa kerja sama ini mencakup hampir seluruh aspek, termasuk politik, ekonomi, pertahanan, keamanan, hingga hubungan antarwarga melalui pertukaran kunjungan di bidang pendidikan dan sains. “Kita benar-benar ingin perkuat dan lakukan kerja sama di hampir semua bidang,” ujar Prabowo.
Momentum 70 Tahun Hubungan Diplomatik
Pertemuan ini juga menjadi momentum penting karena menandai 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vietnam yang telah terjalin sejak 1955. Prabowo menekankan bahwa tahun 2025 harus menjadi titik awal untuk membawa hubungan kedua negara ke level yang lebih tinggi, yakni sebagai mitra strategis komprehensif (comprehensive strategic partnership).
“Kesamaan sejarah dan nilai, khususnya dalam mempertahankan kemerdekaan serta melawan imperialisme dan kolonialisme, menjadi fondasi kuat bagi kerja sama ini,” ungkap Prabowo. Ia juga menambahkan bahwa Indonesia dan Vietnam memiliki visi yang sama untuk mencapai kemakmuran dan menjadi negara maju pada tahun 2045.
Fokus pada Integrasi Ekonomi dan Kemakmuran Bersama
Dengan target ambisius US$18 miliar pada 2028, kedua negara berkomitmen untuk terus mengintegrasikan perekonomian mereka secara berkelanjutan. Prabowo menyatakan bahwa peningkatan kerja sama ini tidak hanya akan mempererat hubungan bilateral, tetapi juga membawa dampak positif bagi kesejahteraan rakyat kedua negara.
Sekretaris Jenderal Partai Komunis Vietnam, To Lam, turut menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan kesiapan Vietnam untuk berkolaborasi demi mencapai target yang telah ditetapkan. Pertemuan ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia dan Vietnam siap melangkah bersama menuju masa depan yang lebih sejahtera. (P-01)