Kamis, 20 Maret, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Tunjangan Kinerja Dosen Segera Dicairkan, Ibas Dorong Kesejahteraan untuk Pendidikan Berkualitas

    Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) Menegaskan Pentingnya Tunjangan Kinerja (Tukin) Dosen ASN untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mendorong agar tunjangan kinerja (tukin) dosen segera dicairkan. Menurutnya, pendidikan adalah hal utama, dan kesejahteraan dosen memegang peran penting dalam menciptakan generasi muda yang tangguh dan berdaya saing.

    Hal ini disampaikan Ibas dalam diskusi bertajuk “Dosen Sejahtera, Riset Bermakna, Pendidikan Berkualitas” pada Senin (3/3/2025).

    Dosen sebagai Arsitek Generasi Unggul

    Ibas menegaskan bahwa dosen tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga sebagai arsitek yang membentuk karakter dan kompetensi mahasiswa. “Dosen hingga profesor tidak hanya memberikan ilmu, tapi juga membangun karakter dan daya saing mahasiswa agar siap menghadapi tantangan dunia yang terus berubah,” ujarnya.

    Ia menambahkan, terpenuhinya kesejahteraan dosen akan memberikan motivasi besar dalam mendidik anak-anak bangsa.

    Masalah dan Kendala Pembayaran Tukin Dosen

    Meski penting, Ibas mengakui masih banyak kendala dalam proses pemberian tukin dosen di Indonesia. Beberapa masalah yang dihadapi meliputi keterlambatan pembayaran, ketimpangan antara dosen di bawah Kemendikbud dan Kemenag, serta ketidakmerataan tukin bagi dosen yang belum tersertifikasi.

    Berdasarkan data Kemendikbudristek pada 2023, lebih dari 183 ribu dosen masih menunggu pembayaran tukin dengan total kebutuhan anggaran mencapai Rp70,3 triliun.

    Perbandingan Tunjangan Dosen di Indonesia dan Luar Negeri

    Ibas membandingkan tunjangan dosen di Indonesia dengan negara lain. “Di Australia, dosen mendapat tunjangan sekitar Rp90 juta, di Singapura Rp70 juta, dan di Jepang Rp40 juta. Sementara di Indonesia, tunjangannya masih cukup minimalis,” paparnya.

    Bahkan, negara tetangga seperti Filipina dan Vietnam memberikan tunjangan yang lebih tinggi, masing-masing Rp6,9 juta dan Rp6,5 juta.

    Dorongan untuk Peningkatan Kesejahteraan Dosen

    Sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPR, Ibas mengajak seluruh anggota dewan untuk terus mendorong dan memastikan tukin dosen segera dicairkan. Ia berharap tidak hanya ada peningkatan tunjangan, tetapi juga kesejahteraan dosen secara berkelanjutan.

    “Tidak hanya dosen, tapi juga TNI, Polri, ASN, dan profesi lainnya perlu diperhatikan,” tegasnya.

    Pendidikan Tinggi sebagai Pilar Kemajuan Bangsa

    Ibas menekankan bahwa pendidikan tinggi merupakan salah satu pilar utama dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dan berdaya saing. Hal ini sejalan dengan amanat Pasal 31 UUD 1945.

    Ia juga menyoroti beberapa program pemerintah yang telah diluncurkan untuk menunjang pendidikan, seperti Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan berbagai program beasiswa.

    Tunjangan Kinerja Dosen sebagai Prioritas

    Ibas menegaskan bahwa selain program bantuan pendidikan, tunjangan kinerja dosen merupakan hal yang sangat penting. “Tunjangan kinerja dosen ASN harus menjadi prioritas untuk memastikan kualitas pendidikan yang lebih baik,” pungkasnya. (P-01)

     

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus