JAKARTA, PARLE.CO.ID –Dinamika geopolitik dan geoekonomi dunia yang sedang berubah cepat, penuh ketidakpastian, serta diwarnai ketegangan dan persaingan antarnegara besar. Stabilitas dan perdamaian adalah kunci mengatasi kemiskinan dan kelaparan.
Hal ini diungkap Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Anis Matta saat menjadi pembicara utama dalam Refleksi Akhir Tahun Dunia Islam 2024, bertajuk “Perkembangan Situasi di Dunia Islam dan Tantangan serta Peluang Diplomasi Wasatiyah dan Dakwah Global”, dikutip Rabu (25/12/2024).
Diskusi ini diselenggarakan di aula Buya Hamka, Gedung MUI, Menteng, Jakarta Pusat, atas kerja sama antara Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) serta Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Melanjutkan sambutannya, Anis Matta juga menekankan pentingnya keputusan nasional yang mempertimbangkan isu geopolitik global, terutama dalam target pembangunan Indonesia. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, ia menyebut Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi suara umat Islam global dan memainkan peran strategis dalam diplomasi internasional.
“Namun, Indonesia harus berhati-hati dalam menjaga stabilitas, mengingat ancaman negara gagal dapat menghantui jika tidak ada kewaspadaan,” ujar Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia itu mengingatkan.
Selain itu, Anis Matta menyinggung kontribusi Indonesia dalam forum global, seperti Gerakan Nonblok (GNB) dan kerja sama negara-negara berkembang. Ia berharap MUI dapat terus menjadi garda terdepan dalam membangun peradaban Islam yang harmonis dan berkeadilan.
Kesempatan sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI, Buya Amirsyah Tambunan menyuarakan keprihatinan atas situasi Palestina dan mendukung penuh peran diplomasi Indonesia untuk kemerdekaan bangsa Palestina. MUI juga mendorong penguatan peran Indonesia di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta mendesak masyarakat Indonesia untuk terus menyuarakan keadilan bagi Palestina melalui persatuan umat.
Diskusi ini juga menegaskan pentingnya peran Indonesia dalam membangun diplomasi global berbasis nilai-nilai Islam, memperjuangkan perdamaian dunia, dan menghadapi tantangan geopolitik masa depan. ***