Pemerintah Daerah Didorong Proaktif Sosialisasikan Jalur Penerimaan Murid Baru untuk Tahun Ajaran 2025
Sosialisasi SPMB 2025 Perlu Ditingkatkan untuk Memudahkan Pendaftaran Siswa Baru
JAKARTA, PARLE. CO. ID —Wakil Ketua MPRĀ Lestari MoerdijatLestari Moerdijat, mengingatkan pentingnya upaya masif dalam sosialisasi sistem penerimaan murid baru (SPMB) 2025. Ia menilai bahwa pemerintah daerah (Pemda) harus lebih proaktif dalam menginformasikan jalur-jalur yang ada pada sistem pendaftaran tahun ajaran 2025. Sosialisasi yang baik akan membantu orang tua dan calon siswa memahami setiap tahapan yang perlu dilalui untuk mendaftar ke sekolah.
Lestari, yang juga anggota Komisi X DPR RI, menekankan bahwa pemahaman tentang sistem penerimaan siswa baru yang jelas dan transparan akan menghindari kebingungannya para orang tua siswa saat melakukan pendaftaran. “Pemerintah daerah harus memastikan semua informasi tentang SPMB 2025 disampaikan dengan baik agar orang tua dan siswa bisa mempersiapkan diri sejak dini,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima pada Rabu, 2 April 2025.
Empat Jalur Pendaftaran Siswa Baru di SPMB 2025
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah merancang empat jalur utama dalam SPMB 2025 untuk mempermudah akses pendidikan. Jalur pertama adalah jalur domisili, yang diperuntukkan bagi calon siswa yang berdomisili di sekitar sekolah yang dituju. Jalur kedua, jalur afirmasi, ditujukan untuk siswa dari keluarga tidak mampu atau penyandang disabilitas.
Selain itu, ada juga jalur prestasi, yang memberikan kesempatan bagi siswa berprestasi baik akademik maupun nonakademik, serta jalur mutasi, yang memungkinkan siswa yang berpindah domisili mengikuti pendaftaran berdasarkan perubahan lokasi tempat tinggal orang tua.
Lestari menegaskan pentingnya penerapan persyaratan yang transparan untuk setiap jalur tersebut, agar tidak ada pihak yang dirugikan atau merasa kebingungan saat mendaftar.
Persiapan untuk Tahun Ajaran 2025-2026
Proses penerimaan siswa untuk tahun ajaran 2025-2026 diperkirakan akan dimulai pada Mei hingga Juni 2025. Dengan sekitar 52,91 juta siswa yang tercatat di Indonesia pada tahun ajaran 2024/2025, yang sedikit lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya (53,21 juta siswa pada 2023/2024), Lestari berharap pemerintah daerah segera menetapkan persyaratan dan mensosialisasikan informasi terkait SPMB 2025.
“Dengan adanya transparansi informasi ini, diharapkan masyarakat bisa mempersiapkan anak-anak mereka untuk memanfaatkan kesempatan pendidikan sebaik-baiknya,” jelasnya.
Meningkatkan Akses Pendidikan dan Kualitas SDM Nasional
Lestari berharap, kebijakan SPMB 2025 akan memperlancar akses pendidikan bagi semua kalangan masyarakat, yang pada gilirannya akan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Ia yakin, semakin banyak anak bangsa yang mendapatkan pendidikan yang baik, maka peluang untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global juga akan semakin besar.
Dengan kualitas SDM yang unggul, Indonesia akan memiliki kekuatan untuk bersaing lebih baik di berbagai sektor global, menjadikan pendidikan sebagai salah satu kunci utama dalam memajukan negara.