Momentum Idul Fitri untuk Perbaikan Diri dan Negeri
JAKARTA, PARLE.CO.ID — Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Johan Rosihan menyampaikan pandangannya bahwa momen ini bukan hanya tentang suka cita pribadi, tetapi juga harapan baru untuk membangun Indonesia dengan nilai-nilai akhlak. Dalam keterangannya di Jakarta pada Sabtu (29/3/2025), anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil NTB I ini menegaskan bahwa Idul Fitri menjadi titik balik untuk kembali ke fitrah, jiwa yang bersih, serta semangat kolektif memperbaiki arah bangsa.
Nilai Kejujuran dan Antikorupsi Jadi Fondasi Kepemimpinan
Menurut Johan, Ramadhan mengajarkan kejujuran sebagai inti ibadah puasa, yang harus diterapkan dalam kehidupan bernegara. Ia menyerukan budaya antikorupsi, transparansi, dan akuntabilitas dalam kepemimpinan. “Pemimpin jujur melahirkan kebijakan adil, sementara masyarakat jujur menjaga moral publik. Kita perlu birokrasi bersih melalui pendidikan karakter dan penegakan hukum tegas,” ujarnya.
Kesabaran Hadapi Ujian dan Perbedaan
Puasa juga melatih kesabaran, nilai yang Johan anggap penting untuk menghadapi dinamika bangsa, seperti perbedaan politik hingga bencana alam. Ia mengajak tokoh publik dan masyarakat untuk meredam konflik, bukan memperkeruh suasana. “Kesabaran membuat kita dewasa menyikapi perbedaan tanpa menyebar kebencian,” katanya.
Empati Dorong Keadilan Sosial
Johan menyoroti empati yang lahir dari puasa sebagai landasan kebijakan ekonomi berpihak pada rakyat kecil. Ia menyebut zakat dan infak bisa menjadi gerakan sistemik untuk kesejahteraan, sesuai sila ke-5 Pancasila. “Ramadhan mengingatkan kita untuk peduli pada kelompok rentan melalui pemerataan layanan dan jaring pengaman sosial,” tambahnya.
Disiplin dan Gotong Royong Perkuat Bangsa
Disiplin diri yang terlatih selama Ramadhan, menurut Johan, harus tercermin dalam etos kerja dan tertib sosial, mulai dari mematuhi aturan kecil hingga pelayanan publik. Sementara itu, semangat gotong royong di bulan suci menjadi modal sosial yang tak ternilai, seperti penguatan UMKM dan solidaritas lintas budaya.
Harapan Idul Fitri untuk Indonesia yang Bermartabat
Johan menegaskan bahwa Idul Fitri 1446 H adalah momentum menyatukan niat membangun negeri berlandaskan akhlak dan keadilan, sesuai Pasal 33 UUD 1945. Ia berharap pemerintah menjalankan amanah dengan integritas, sementara rakyat menjaga persaudaraan kebangsaan. “Mari jadikan semangat Ramadhan sebagai energi baru untuk Indonesia yang adil dan beradab,” tuturnya.
Di akhir pernyataannya, Johan mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H dengan harapan maaf lahir dan batin, serta doa agar semangat ini membawa perubahan positif bagi bangsa. (P-01)