Bencana Juga Hancurkan Masjid, Biara, dan Jembatan Bersejarah, Evakuasi Masih Berlangsung
JAKARTA, PARLE.CO.ID — Gempa dahsyat berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang wilayah Sagaing, Myanmar, pada Jumat (28/3/2025), menewaskan 25 orang di Myanmar dan 1 orang di Thailand. Sedikitnya 43 orang masih hilang setelah sebuah gedung pencakar langit di Bangkok runtuh.
“Masjid Shwe Pho Shing ambruk saat salat Jumat berlangsung. Sekitar 20 jemaah tewas seketika,” lapor seorang relawan di Mandalay.
Guncangan Susulan dan Kerusakan Parah
Gempa utama diikuti gempa susulan 6,4 SR hanya 12 menit kemudian. Dampaknya meluas:
- Biara di Taungoo runtuh, 5 anak pengungsi tewas
- Jembatan Ava bersejarah di Mandalay ambruk
- Istana Mandalay rusak berat
- Gedung konstruksi di Bangkok roboh, puluhan pekerja terjebak
Status Darurat Ditetapkan
Pemerintah Myanmar melalui Komite Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan status darurat di Sagaing, Mandalay, Magway, dan Naypyidaw. Di Thailand, Bangkok ditetapkan sebagai “zona darurat”.
“Kami memobilisasi semua tim penyelamat. Korban luka terus berdatangan di rumah sakit,” lapor MRTV, media pemerintah Myanmar.
Dampak Ekonomi dan Infrastruktur
- Bursa Efek Thailand terpaksa hentikan perdagangan
- Jaringan komunikasi lumpuh di wilayah terdampak
- Foto-foto viral menunjukkan jalanan retak dan bangunan hancur
“Getaran terasa hingga ke negara tetangga. Ini bencana regional yang serius,” tulis Thai Enquirer.
Upaya Evakuasi dan Tantangan
Tim SAR dari kedua negara berjibaku:
- Pencarian 43 pekerja di gedung Bangkok masih berlangsung
- Alat berat dikerahkan untuk membuka puing-puing
- Bantuan darurat mulai didistribusikan
“Kami khawatir angka korban akan bertambah,” kata petugas di Chatuchak, Bangkok.
Dengan kerusakan masif yang melanda wilayah urban dan situs bersejarah, bencana ini menjadi ujian besar bagi kemampuan tanggap darurat kedua negara di kawasan Asia Tenggara. (P-01)