JAKARTA, PARLE.CO.ID – Lonjakan harga emas global mendorong minat masyarakat Indonesia berinvestasi dalam logam mulia. PT Pegadaian memproyeksikan transaksi tabungan emas akan meningkat hingga 10 kali lipat pada akhir April 2025 dibandingkan rata-rata harian di bulan-bulan sebelumnya.
Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengungkapkan bahwa sepanjang April, nilai transaksi tabungan emas sudah melonjak empat kali lipat, dengan rata-rata harian mencapai Rp1,5 triliun.
“Permintaan meningkat drastis, baik untuk tabungan emas digital maupun pembelian emas fisik melalui Galeri 24,” kata Damar Dalam keterangan pers tertulisnya, Sabtu (20/4/2025).
Galeri 24, anak usaha Pegadaian yang fokus pada produksi dan perdagangan emas, mencatat penjualan lebih dari 250 kilogram emas batangan dan lebih dari 6 kilogram emas perhiasan hanya dalam periode 8–13 April 2025.
Kondisi ekonomi global yang tidak menentu akibat konflik geopolitik dan fluktuasi harga komoditas disebut sebagai pemicu meningkatnya minat masyarakat terhadap emas.
“Emas dianggap sebagai instrumen investasi yang aman, tahan inflasi, dan mudah dicairkan,” ujar Damar.
Pegadaian menerapkan sistem 1:1 dalam transaksi emas, di mana seluruh permintaan nasabah dijamin dengan ketersediaan emas fisik dalam jumlah yang setara.
Kenaikan harga emas dipicu oleh kebijakan tarif impor terbaru dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pada Rabu (16/4/2205), harga emas mencatat rekor tertinggi, menembus US$3.350 per troy ounce untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Kondisi ini turut mendorong harga emas di dalam negeri. Pada Kamis (17/4/2025), harga jual emas produksi Antam naik dari Rp1.955.000 menjadi Rp2.004.000 per gram, Galeri24 dari Rp1.894.000 menjadi Rp1.942.000, dan UBS dari Rp1.927.000 menjadi Rp1.965.000 per gram.
Harga ketiga jenis emas tersebut stabil hingga Minggu (20/4/2025), masing-masing tercatat: Antam Rp2.034.000, Galeri24 Rp1.964.000, dan UBS Rp1.993.000 per gram. ***