Rabu, 30 April, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Kontroversi Dugaan Penghinaan Ulama, Wakil Ketua MPR Desak Permintaan Maaf dan Investigasi Polisi

    Kasus Viral di Media Sosial, Seruan untuk Menjaga Keharmonisan Bangsa

    JAKARTA, PARLE.CO.ID —  Dugaan penghinaan terhadap almarhum Habib Idrus Bin Salim Al Jufrie oleh K.H Muhammad Fuad Riyadi, atau yang dikenal sebagai Gus Fuad Plered, menjadi sorotan publik setelah videonya viral di media sosial. Dalam video tersebut, Fuad diduga menyebut Habib Idrus dengan kata-kata yang tidak pantas.

    Wakil Ketua MPR: Tidak Boleh Ada Penghinaan terhadap Ulama

    Menanggapi hal ini, Wakil Ketua MPR  Abcandra Muhammad Akbar Supratman, mengecam keras pernyataan yang beredar dan meminta klarifikasi serta permintaan maaf dari pihak yang bersangkutan.

    “Sebagai pimpinan MPR, tentu kami sangat menyesalkan pernyataan yang menjurus pada dugaan penghinaan ulama di Indonesia. Tidak boleh ada pihak yang merendahkan ulama, terutama mereka yang telah berjasa bagi bangsa ini,” tegas Akbar, Kamis (27/3/2025).

    Tuntutan Permintaan Maaf dan Langkah Hukum

    Akbar juga mendesak agar pihak terkait segera meminta maaf secara terbuka dalam kurun waktu 1 x 24 jam. Selain itu, ia meminta Kepolisian segera mengusut dugaan pelanggaran hukum yang terjadi.

    “Kami meminta kepada oknum tersebut untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka di media dalam waktu 1 x 24 jam. Kami juga berharap Kepolisian segera melakukan penyelidikan dan mengambil tindakan hukum yang diperlukan,” ujar Senator asal Sulawesi Tengah ini.

    Imbauan untuk Menjaga Keharmonisan Bangsa

    Lebih lanjut, Akbar mengingatkan bahwa sebagai tokoh agama dan publik figur, setiap pernyataan harus dijaga agar tidak memicu kegaduhan di masyarakat.

    “Kita semua harus menjaga keharmonisan bangsa, apalagi saat ini bulan Ramadhan, di mana kita semua fokus pada ibadah, toleransi, dan kesejukan berbangsa. Sebagai pemuka agama, seharusnya lebih berhati-hati dalam berbicara agar tidak menciptakan keresahan,” tambahnya.

    Ajakan Menjaga Kedamaian di Bulan Ramadhan

    Di akhir pernyataannya, Akbar mengajak semua pihak untuk tetap menjaga persatuan dan tidak terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.

    “Tenun kebangsaan harus tetap kita jaga. Jangan sampai kegaduhan yang dibuat satu orang mengganggu keharmonisan negeri ini. Mari kita jaga kesejukan di bulan Ramadhan agar bangsa kita tetap harmonis,” pungkasnya. (P-01)

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus