Wakil Ketua MPR Tekankan Langkah Nyata untuk Tingkatkan SDM
JAKARTA, PARLE.CO.ID — Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menegaskan perlunya tindakan konkret untuk meningkatkan akses dan kualitas layanan pendidikan di Indonesia. Dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (20/3), ia menyatakan bahwa hasil Asesmen Nasional 2024 harus menjadi dasar untuk segera merealisasikan perbaikan dalam sistem pendidikan nasional demi sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas dan merata.
Peningkatan Literasi dan Numerasi, Namun Belum Merata
Berdasarkan data Asesmen Nasional 2024, proporsi murid yang mencapai kompetensi minimum literasi meningkat dari 59,49% pada 2022 menjadi 70,03% pada 2024. Sementara itu, kompetensi numerasi juga naik dari 45,24% pada 2022 menjadi 67,94% pada 2024. Meski demikian, Lestari menyoroti bahwa capaian ini belum merata di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. “Masih ada daerah yang kesulitan mengakses layanan pendidikan dan kekurangan tenaga pengajar,” ungkapnya.
Investigasi dan Solusi atas Kendala Pendidikan
Lestari, yang akrab disapa Rerie, menekankan pentingnya investigasi mendalam untuk mengidentifikasi akar masalah ketimpangan pendidikan. Ia mendorong pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah untuk segera merespons kendala seperti keterbatasan jumlah pendidik dan akses layanan pendidikan. “Respon cepat sangat diperlukan agar perbaikan bisa segera dilakukan,” katanya.
Konsistensi dalam Meningkatkan Kompetensi Siswa
Sebagai anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, Rerie menilai capaian kompetensi minimum siswa harus terus ditingkatkan dan diperluas cakupannya. Ia mengusulkan berbagai pendekatan inovatif untuk memastikan pemerataan pendidikan. “Kita harus konsisten mencari cara agar semua anak di Indonesia mendapatkan pendidikan berkualitas,” tegasnya.
Harapan kepada Daerah dan Stakeholder
Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem ini juga mengajak daerah-daerah yang masih menghadapi tantangan dalam pembangunan pendidikan untuk segera mencari solusi. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan pihak terkait menjadi kunci dalam mengatasi berbagai hambatan. “Hasil asesmen ini adalah panggilan untuk bertindak, bukan sekadar data,” pungkas Lestari. (P-01)