Sabtu, 8 Februari, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Kemenangan Indonesia di WTO: Momentum Menuju Ketahanan Energi dan Diplomasi Berdaulat

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN Eddy Soeparno, menyampaikan apresiasi atas kemenangan Indonesia dalam sengketa diskriminasi kelapa sawit di World Trade Organization (WTO) melawan Uni Eropa. Kemenangan ini menjadi tonggak penting dalam upaya mempertahankan hak Indonesia di pasar global, khususnya untuk produk sawit.

    “Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menunjukkan kedaulatannya di ranah internasional, terutama dalam menghadapi diskriminasi terhadap kelapa sawit,” ujar Eddy.

    Sebagai anggota Komisi XII DPR yang membidangi Energi, Lingkungan Hidup, Investasi, dan Hilirisasi, Eddy menekankan pentingnya hasil ini dalam mewujudkan ketahanan energi yang berbasis sumber daya nasional.

    Mendukung Ketahanan Energi Nasional

    Eddy mengaitkan kemenangan di WTO dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan ketahanan energi yang berdaulat. “Kemenangan ini menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa didikte oleh negara lain dalam pengelolaan sumber daya alamnya,” ungkapnya.

    Ia juga menyoroti peluang yang terbuka untuk mengembangkan biodiesel berbasis kelapa sawit, termasuk memperluas pasar di negara-negara berkembang. Menurut Eddy, langkah ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memperkuat perekonomian nasional melalui energi terbarukan.

    Pengaruh Diplomasi Global terhadap Posisi Indonesia

    Eddy menilai keberhasilan ini tidak lepas dari terobosan diplomasi internasional yang dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut bahwa diplomasi aktif Indonesia dalam beberapa waktu terakhir telah memperkuat posisi negara dalam menghadapi tantangan global, termasuk perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

    “Kemenangan ini adalah bukti nyata bahwa Indonesia memiliki posisi tawar yang kuat di kancah global. Ini juga menunjukkan bahwa diplomasi Presiden Prabowo telah membawa hasil positif bagi kepentingan nasional,” tambahnya.

    Mendorong Inovasi Biodiesel Berbasis Kelapa Sawit

    Dalam konteks pengembangan energi terbarukan, Eddy mendorong peningkatan produksi biodiesel hingga B40 dan B50, serta eksplorasi energi terbarukan lain seperti biofuel dan bioavtur. Upaya ini tidak hanya mendukung keberlanjutan lingkungan tetapi juga mengurangi impor bahan bakar minyak.

    “Kita harus memastikan sektor transportasi mulai beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, termasuk biodiesel yang berbasis kelapa sawit. Langkah ini juga akan meningkatkan nilai tambah produk kelapa sawit nasional,” tegasnya.

    Komitmen Keberlanjutan dan Target NZE 2060

    Eddy menggarisbawahi pentingnya penerapan kaidah keberlanjutan dalam pengelolaan kelapa sawit, sesuai dengan standar Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO). “Keberlanjutan harus menjadi prioritas agar minyak sawit Indonesia tetap kompetitif di pasar global,” jelasnya.

    Ia juga menekankan bahwa pengembangan kelapa sawit harus mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan emisi gas rumah kaca dan mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

    Indonesia Berkontribuasi Positif Terhadap Lingkungan Global

    “Langkah ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memastikan bahwa Indonesia berkontribusi positif terhadap lingkungan global,” tutup Eddy, yang mewakili Dapil Jawa Barat III Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur.

    Kemenangan Indonesia dalam sengketa sawit di WTO menjadi momentum penting untuk memperkuat posisi diplomasi, memperluas inovasi energi berbasis sawit, dan meningkatkan daya saing produk nasional. Dengan berpegang pada prinsip keberlanjutan dan kedaulatan energi, Indonesia dapat melangkah lebih jauh menuju ketahanan energi yang berkelanjutan dan masa depan yang ramah lingkungan. ( P-01)

     

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus