Minggu, 19 Januari, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Darurat Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak: Langkah Nyata Harus Segera Diambil

    JAKARTA, PARLE.CO.ID —- Kondisi darurat kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Indonesia membutuhkan perhatian serius dan langkah nyata untuk segera diatasi. Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat, menekankan pentingnya tindakan cepat, nyata, dan terukur dalam menghadapi situasi ini.

    “Bila kondisi kekerasan yang terjadi dinyatakan darurat, sudah seharusnya pemerintah mengambil langkah segera untuk mengatasinya. Tentu saja dengan langkah nyata dan terukur, serta melibatkan semua pihak,” ujar Lestari dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (17/12/2024).

    Fakta Kekerasan Seksual: Kondisi Darurat yang Mendesak
    Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, sehari sebelumnya mengungkapkan data mengejutkan bahwa lebih dari 3-4% perempuan dan anak di Indonesia menjadi korban kekerasan seksual. Mengingat populasi perempuan mencapai 49,42% dari total penduduk dan anak-anak sebesar 31,6%, angka ini mencerminkan kondisi yang darurat.

    Beberapa faktor utama yang memicu tingginya angka kekerasan seksual antara lain minimnya ruang aman bagi perempuan dan anak serta lemahnya pola asuh dalam keluarga. Situasi ini menunjukkan perlunya pendekatan yang holistik, melibatkan berbagai pihak untuk menciptakan perlindungan yang lebih efektif.

    Langkah-Langkah Konkret untuk Mengatasi Kekerasan Seksual
    Menurut Lestari Moerdijat, atau akrab disapa Rerie, dikutip dari mpr.go.id, pemerintah bersama masyarakat harus segera merealisasikan langkah nyata untuk menanggulangi kekerasan seksual. Ia mengusulkan dibentuknya gerakan nasional yang fokus pada penuntasan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak.

    “Gerakan ini perlu menjadi prioritas bersama, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas lokal,” tegas Rerie. Ia juga menyoroti pentingnya sosialisasi masif untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang
    bebas dari kekerasan.

    Peningkatan Sosialisasi dan Pemahaman Masyarakat
    Rerie, yang juga merupakan anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah, mendorong agar edukasi dan kampanye terkait bahaya kekerasan seksual dilakukan secara masif. Ia percaya bahwa kesadaran kolektif masyarakat adalah kunci dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak.

    “Semangat bersama untuk mewujudkan lingkungan yang bebas dari segala bentuk tindak kekerasan harus terus ditingkatkan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

    Prioritas dalam Pembangunan SDM Nasional
    Sebagai anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, Lestari menegaskan bahwa perempuan dan anak adalah elemen penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional yang berkarakter dan berdaya saing. Oleh karena itu, kekerasan terhadap kedua kelompok ini harus menjadi prioritas utama pemerintah.

    “Perempuan dan anak adalah generasi penerus bangsa. Jika mereka terus terjebak dalam lingkaran kekerasan, maka kita akan sulit mewujudkan SDM unggul di masa depan,” tegasnya.

    Dalam situasi darurat ini, pemerintah, masyarakat, dan seluruh pemangku kepentingan harus bergerak bersama untuk menciptakan perubahan nyata. Membangun ruang aman bagi perempuan dan anak, memperbaiki pola asuh dalam keluarga, serta meningkatkan sosialisasi akan pentingnya perlindungan dari kekerasan adalah langkah awal menuju Indonesia yang lebih aman dan berkeadilan.

    Hanya dengan komitmen bersama, Indonesia dapat mengakhiri darurat kekerasan seksual ini dan memastikan masa depan yang lebih cerah bagi perempuan dan anak-anaknya. (P-01)

     

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus