Rabu, 21 Mei, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Hadapi Kebijakan Tarif Trump, PDIP Desak Pemerintah Bentuk Tim Negosiator Andal dan Diversifikasi Pasar Ekspor

    Harris Turino: Tarif Resiprokal AS Bersifat Sementara, Perlindungan Fiskal Dibutuhkan untuk Industri Terdampak

    Kebijakan Tarif Trump Dinilai Sebagai Alat Negosiasi, Bukan Langkah Permanen

    JAKARTA, PARLE.CO.ID– Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) PDIP Komisi XI DPR  Harris Turino, menyatakan bahwa kebijakan tarif resiprokal yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump lebih bersifat sebagai alat negosiasi untuk menyeimbangkan neraca perdagangan AS yang defisit.

    “Kebijakan ini bersifat temporer dan digunakan untuk menegosiasikan tarif yang lebih berimbang, bukan keputusan permanen yang akan merugikan rakyat AS sendiri,” ujar Harris dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (5/4/2025).

    Pemerintah Diminta Transparan dan Siapkan Perlindungan Fiskal

    Harris meminta pemerintah untuk bersikap transparan dalam menjelaskan dampak kebijakan ini kepada publik guna mencegah kepanikan di pasar uang dan pasar modal. Selain itu, ia mendorong penggunaan instrumen fiskal untuk melindungi perusahaan terdampak.

    “Jangan sampai perusahaan berjuang sendirian hingga berujung kebangkrutan dan PHK massal. Pemerintah harus memainkan instrumen fiskal untuk mencegah dampak berkepanjangan,” tegasnya.

    Langkah Strategis: Pemetaan Data Akurat dan Diversifikasi Pasar

    Harris menekankan pentingnya pemetaan data yang akurat sebagai dasar negosiasi bilateral dengan AS. “Negosiasi harus berbasis data, bukan asumsi,” katanya.

    Untuk jangka menengah dan panjang, ia mendorong diversifikasi pasar ekspor ke wilayah non-tradisional seperti Amerika Selatan, Eropa Timur, Timur Tengah, dan Afrika. “Ketergantungan pada pasar AS (10%) harus dikurangi agar ekspor Indonesia lebih stabil,” ujarnya.

    Surplus Perdagangan Terancam, Tapi Jangan Overreaksi

    Meski kebijakan Trump berpotensi memengaruhi surplus neraca perdagangan Indonesia (USD 18 miliar/tahun), Harris mengingatkan agar tidak terburu-buru mengambil kesimpulan.

    “Kita perlu lihat detail tarif per komoditas. Yang penting, manfaatkan peluang dengan kebijakan tepat, bukan pernyataan kontraproduktif,” tandasnya.

     

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus