JAKARTA, PARLE.CO.ID– Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Rerie), menyoroti pentingnya pola makan dan pola asuh di lingkungan keluarga dalam memperbaiki kualitas asupan gizi masyarakat. Hal ini disampaikannya dalam peringatan Hari Gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari setiap tahun.
Pada peringatan tahun ini, tema yang diusung adalah “Pilih Makanan Bergizi untuk Keluarga Sehat”. Rerie menegaskan bahwa permasalahan gizi harus segera diatasi demi menciptakan generasi penerus yang berdaya saing di masa depan.
“Permasalahan gizi masih menjadi tantangan besar yang harus dijawab segera oleh bangsa ini bila ingin anak-anak kita menjadi generasi penerus yang tangguh,” ujar Rerie, Minggu (26/1/2025).
Masalah Gizi Nasional yang Perlu Perhatian Serius
Rerie mengutip data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) yang menunjukkan beberapa masalah gizi yang masih menjadi perhatian nasional:
- Prevalensi stunting pada balita: 21,5%
- Gizi kurang pada balita: 8,5%
- Anemia pada remaja: 16,3%
- Kelebihan berat badan pada remaja: 12,1%
- Obesitas pada orang dewasa: 23,4%
Menurutnya, data ini mencerminkan perlunya tindakan segera dari para pemangku kepentingan untuk menangani permasalahan gizi.
“Langkah perbaikan mendesak harus dilakukan, dimulai dari meningkatkan pemahaman setiap keluarga mengenai pentingnya asupan gizi yang seimbang,” jelas Rerie.
Peran Pola Makan dan Pola Asuh dalam Perbaikan Gizi
Rerie menegaskan bahwa pola makan dan pola asuh dalam keluarga merupakan faktor kunci dalam menerapkan pola gizi seimbang. Untuk itu, penting bagi orang tua untuk memahami kebutuhan gizi anggota keluarganya secara konsisten.
“Perubahan ini harus dimulai dari lingkungan keluarga, karena di sanalah fondasi utama perbaikan gizi masyarakat dapat dibangun,” tambahnya.
Langkah untuk meningkatkan edukasi orang tua mengenai pentingnya pola makan bergizi harus terus dilakukan secara luas dan berkelanjutan.
Bonus Demografi dan Harapan Bangsa
Rerie juga menyoroti pentingnya perbaikan gizi dalam memanfaatkan bonus demografi yang akan dimiliki Indonesia. Dengan sumber daya manusia yang sehat dan berdaya saing, Indonesia dapat memaksimalkan potensi ekonominya di masa depan.
“Perbaikan gizi masyarakat adalah kunci untuk memastikan harapan kita terhadap bonus demografi terwujud, dengan generasi yang sehat dan berdaya saing,” tegasnya.
Seruan Aksi
Rerie mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama keluarga, untuk berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang. Dengan kolaborasi yang kuat antara masyarakat dan pemerintah, masalah gizi yang dihadapi Indonesia dapat segera diatasi.
“Semoga perbaikan gizi masyarakat dapat dilakukan secara konsisten dan meluas, demi masa depan bangsa yang lebih cerah,” pungkasnya. (P-01)