Sabtu, 8 Februari, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Legislator PKS Sebut Penguatan BNN Penting untuk Perangi Narkoba

    JAKARTA, PARLE.CO.ID – Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Al Habsyi menekankan pentingnya penguatan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa salah satu visi utama Presiden Prabowo Subianto adalah memerangi narkoba yang merusak generasi muda bangsa.

    “Salah satu Asta Cita Presiden Prabowo adalah pemberantasan narkoba. Oleh karena itu, BNN perlu diperkuat dan mendapatkan dukungan anggaran yang memadai agar dapat menjalankan tugasnya secara optimal,” kata Habib Aboe, sapaan akrab Sekjen DPP PKS itu, dalam rapat kerja antara Komisi III DPR RI dan BNN di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (24/1/2025).

    Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini juga mengungkapkan temuannya selama reses di daerah pemilihannya (Dapil) di Kalimantan Selatan. Ia menyoroti maraknya peredaran narkoba yang sudah seperti jual beli permen, terutama di daerah Astambul.

    “Saat reses kemarin, saya secara khusus mengunjungi BNNP Kalsel (Kalimantan Selatan). Kami berdiskusi serius mengenai peredaran narkoba di daerah Astambul. Di sana, peredaran narkoba sudah seperti jualan permen,” tegas Habib Aboe.

    Dia menambahkan bahwa pemberantasan kampung narkoba harus menjadi prioritas strategis. Ia meminta agar upaya pemberantasan dilakukan secara berkelanjutan untuk mencegah munculnya kembali kampung narkoba di masa depan. “Di dapil saya, kampung narkoba sudah banyak ditindak oleh aparat. Langkah ini perlu terus dilanjutkan dengan baik agar tidak kambuh atau muncul kampung narkoba baru,” ujarnya.

    Wilayah Rawan Masuknya Narkoba Asing

    Dalam kesempatan yang sama, Habib Aboe juga menyoroti jalur utama masuknya narkoba dari luar negeri, seperti wilayah pesisir Sumatera dan bagian utara Kalimantan. Menurutnya, kawasan tersebut harus menjadi perhatian utama BNN karena tingkat peredaran narkoba yang sudah sangat mengkhawatirkan.

    “Untuk meningkatkan kinerja dalam pengawasan dan pemberantasan narkoba di Indonesia, saya berharap pemerintah memberikan dukungan penuh kepada BNN. Ini penting untuk mewujudkan visi Asta Cita Presiden Prabowo dalam melindungi generasi penerus bangsa dari bahaya narkoba,” pungkasnya.

    Kepala BNN RI Marthinus Hukom memaparkan jika di tahun 2024, BNN berhasil mengungkap 653 kasus tindak pidana narkotika dan psikotropika dengan tersangka yang diamankan berjumlah 1.041 orang. Adapun jaringan sindikat narkotika yang berhasil diungkap adalah 14 jaringan sindikat narkotika internasional dan 14 jaringan sindikat narkotika nasional.

    Sementara itu, untuk capaian evaluasi program rehabilitasi, jumlah klien BNN sebanyak 14.387 dengan melewati empat metode program yaitu Program Rehabilitasi Pilihan, Program Rehabilitasi dengan Tingkat Keparahan Sedang, Program Rehabilitasi dengan Tingkat Keparahan Berat, dan Program Rehabilitasi dengan Kondisi Khusus. ***

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus