Rabu, 30 April, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Fraksi PKB MPR Kecam Keras Pelecehan Seksual oleh Mahasiswa PPDS di RSHS Bandung

    Neng Eem Desak Kemenkes Usut Tuntas dan Berikan Pendampingan Khusus bagi Korban

    MPR dan DPR Soroti Kasus Pelecehan di RS Pendidikan Ternama

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di MPR sekaligus Anggota Komisi IX DPR  Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, mengecam keras tindak pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Ia menyebut insiden tersebut sebagai kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa ditoleransi, apalagi terjadi di lingkungan pelayanan kesehatan yang semestinya menjunjung tinggi etika dan keselamatan.

    Evaluasi Sistem dan Tegas pada Pelanggaran Profesi

    Dalam pernyataannya pada Kamis (10/04/2025), Neng Eem mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan pendidikan dan praktik profesi kedokteran. Menurutnya, perlu ada sanksi tegas terhadap tersangka pelaku yang telah mencoreng nama baik dunia medis dan institusi pendidikan.

    “Ini merupakan pelanggaran berat terhadap kode etik profesi kedokteran yang sangat suci. Tidak boleh ada toleransi atas tindakan seperti ini,” tegas Neng Eem.

    Keadilan untuk Korban Harus Diutamakan

    Lebih lanjut, Neng Eem juga menekankan pentingnya penegakan keadilan yang menyeluruh bagi korban dan keluarganya. Ia meminta agar Kemenkes tidak hanya fokus pada aspek hukum, tetapi juga memperhatikan aspek psikologis korban dengan menyediakan pendampingan khusus secara intensif.

    “Langkah pendampingan sangat penting agar korban bisa pulih dan mendapat keadilan secara utuh. Negara tidak boleh abai terhadap penderitaan korban,” ujarnya.

    Panggilan untuk Reformasi Etika di Layanan Kesehatan

    Kasus yang terjadi di RSHS ini menjadi sorotan publik dan memicu kekhawatiran akan lemahnya sistem pengawasan di dunia pendidikan dan layanan kesehatan. Neng Eem berharap kejadian ini menjadi momentum untuk melakukan reformasi mendalam dalam hal penegakan etika dan pembinaan mental di kalangan calon dokter spesialis maupun tenaga kesehatan lainnya.

    “Perlu pembenahan sistemik, agar dunia kesehatan kita tetap menjadi tempat yang aman, profesional, dan humanis,” tambahnya. (P-01)

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus