Kamis, 20 Maret, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Ridwan Kamil Disebut dalam Polemik Eiger Adventure Land, Begini Faktanya

    Profil Mantan Gubernur Jawa Barat dan Kontroversi Penyegelan EAL

    BOGOR, PARLE.CO.ID —  Nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, terseret dalam polemik perizinan kawasan wisata Eiger Adventure Land (EAL) di Megamendung, Kabupaten Bogor. Wisata alam yang dikembangkan oleh Ronny Lukito ini resmi disegel oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, pada Kamis (6/2/2025), setelah dinilai melanggar regulasi lingkungan.

    Jembatan Gantung EAL Disegel karena Diduga Merusak Lingkungan

    Salah satu fasilitas utama di EAL, yakni jembatan gantung sepanjang 530 meter, menjadi sorotan utama karena dianggap merusak ekosistem di kawasan Puncak, Bogor. Saat mengunjungi lokasi, Gubernur Dedi Mulyadi bahkan tak kuasa menahan tangis saat melihat kondisi alam yang rusak akibat pembangunan tersebut.

    “Lah, itu sudah ada bangunan ya (jembatan gantung), itu yang paling melanggar. Lihat itu terbelah sampai longsor,” ujar Dedi dengan nada emosional.

    Menurutnya, pembangunan di kawasan tersebut telah mengganggu kondisi alam dan merugikan masyarakat sekitar. “Nggak boleh harusnya ini (dibangun wisata jembatan). Tempatnya memang bagus begini, tapi kan ada yang terganggu (warga jadi korban). Masak alam kayak gini aja diganggu,” tegasnya.

    Dukungan Awal terhadap Eiger Adventure Land

    Eiger Adventure Land dibangun di atas lahan seluas 325 hektar dengan nilai investasi mencapai Rp800 miliar. Proyek ini sebelumnya mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta pemerintah daerah.

    Pada periode sebelumnya, Ridwan Kamil turut meresmikan pembangunan ekowisata ini dengan melakukan peletakan batu pertama atau ground breaking pada 23 Oktober 2021. Ia menyebut proyek ini sebagai salah satu kebanggaan Jawa Barat di sektor pariwisata.

    “Di sini (EAL) dengan semangat Jabar Juara, kita akan membangun jembatan gantung terpanjang di dunia, 530 meter. Hari ini jembatan terpanjang ada di Portugal sepanjang 516 meter, akan kita tambah 14 meter sehingga jembatan gantung di Kabupaten Bogor ini jadi yang terpanjang di dunia,” kata Ridwan Kamil saat itu.

    Harapan vs Realita: Ekowisata atau Ancaman Lingkungan?

    Ridwan Kamil kala itu berharap EAL bisa menjadi contoh ekowisata yang menjaga keseimbangan alam serta memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Selain meningkatkan jumlah wisatawan, keberadaan EAL diharapkan menambah pendapatan asli daerah (PAD).

    “Karena kalau alam kita hormati, maka alam pun akan menghormati eksistensi manusia. Dan tentunya ini akan membawa kesejahteraan ke masyarakat sekitar, nanti berikutnya kesejahteraan Jawa Barat,” ucapnya.

    Namun, penyegelan yang dilakukan Gubernur Dedi Mulyadi justru menunjukkan adanya pelanggaran yang berujung pada kerusakan lingkungan. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol menyatakan proyek yang terbukti melanggar aturan lingkungan harus dihentikan dan pengelola EAL diminta membongkar sendiri fasilitas yang telah dibangun.

    Dengan adanya keputusan ini, masa depan Eiger Adventure Land, termasuk klaim sebagai wisata dengan jembatan gantung terpanjang di dunia, kini berada di ujung tanduk.

    Profil Ridwan Kamil, Sosok yang Disebut dalam Polemik EAL

    Mochamad Ridwan Kamil lahir di Bandung pada 4 Oktober 1971. Ia merupakan arsitek sekaligus politisi yang dikenal inovatif. Setelah menyelesaikan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB), ia melanjutkan studi Master of Urban Design di University of California, Berkeley.

    Karier politiknya dimulai saat terpilih sebagai Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Selama kepemimpinannya, ia berhasil meraih berbagai penghargaan dan dikenal sebagai pemimpin yang kreatif. Pada 2018, ia terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat dan menjabat hingga 2023.

    Selama menjabat sebagai Gubernur, Ridwan Kamil menorehkan banyak prestasi, termasuk menghilangkan desa miskin di Jawa Barat dan mereformasi birokrasi menjadi yang terbaik di Indonesia. Ia juga berkontribusi dalam proyek infrastruktur besar seperti Tol Cisumdawu, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dan pengembangan Bandara Kertajati.

    Kini, setelah tak lagi menjabat sebagai Gubernur, namanya kembali mencuat dalam polemik penyegelan Eiger Adventure Land yang sempat ia resmikan beberapa tahun lalu. (P-01)

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus