JAKARTA, PARLE.CO.ID — Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) membahas pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam Sidang Paripurna Ke-10 Masa Sidang III Tahun 2024–2025 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025). Sidang ini menjadi momen penting setelah para senator menyelesaikan masa reses dan memasuki masa sidang baru.
Ketua DPD Sultan B Najamudin menyatakan bahwa sidang tersebut mendalami masukan dan aspirasi masyarakat, termasuk program MBG. “Kami semua tadi menggarisbawahi beberapa di antaranya program makan bergizi gratis,” ujar Sultan.
Temuan dan Tantangan di Lapangan
DPD menemukan berbagai tantangan dalam pelaksanaan program MBG, termasuk indeks harga makan bergizi di wilayah timur Indonesia seperti Papua yang dianggap tidak mencukupi. “Harga atau indeks makan bergizi gratis di Papua jauh dari cukup. Ini menjadi bahan pembahasan kami,” ujar Sultan.
Selain itu, DPD menyoroti pentingnya pengawasan kadar gizi makanan MBG. Sultan menegaskan perlunya kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional, BPOM, dan kementerian terkait agar program ini berjalan optimal dan menghasilkan dampak positif.
Dukungan DPD untuk Indonesia Emas 2045
Sultan menegaskan komitmen DPD dalam mendukung program MBG sebagai langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045. Melalui fungsi pengawasan, DPD akan memastikan pelaksanaan program ini sesuai standar dan sasaran yang ditetapkan.
“Kami tidak ingin gegabah menyimpulkan keberhasilan program hanya berdasarkan unggahan di media sosial,” tegas Sultan. DPD akan melakukan verifikasi informasi langsung dari pemangku kepentingan dan senator yang turun ke lapangan.
Program MBG sebagai Prioritas Pemerintah
Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025, program ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi Indonesia.
Dengan pengawasan ketat dan koordinasi berbagai pihak, program ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam membangun generasi emas yang sehat dan produktif. (P-01)