JAKARTA, PARLE.CO.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digagas pemerintah Presiden Prabowo Subianto, merupakan langkah maju yang patut diapresiasi. Meski program serupa telah berhasil diterapkan di negara maju seperti Jepang dan Korea Selatan.
Demikian dikemukakan pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah saat menjadi narasumber diskusi Gelora Talk bertajuk ‘Makan Bergizi Gratis & Masa Depan Indonesia Emas, dikutip Kamis (9/1/2025).
Trubus menekankan bahwa Indonesia menghadapi tantangan unik akibat keragaman geografis, sosial, dan budaya. Secara kebijakan publik, negara mampu menyediakan makan siang gratis, dan terbukti dapat dilaksanakan sesuai janji kampanye Prabowo ketika Pilpres 2024 lalu.
Namun, ia menyayangkan bahwa program seperti ini baru direalisasikan sekarang, padahal idealnya bisa dimulai sejak satu dekade lalu, terutama pasca pandemi Covid-19. Menurutnya, hambatan utama selama ini adalah lemahnya kemauan politik pemimpin Indonesia.
“Sering kali pemimpin kita hanya memikirkan rencana jangka pendek lima tahun, bukan visi panjang untuk masa depan Indonesia,” ujarnya.
Puji Visi Prabowo
Trubus memuji visi jauh ke depan eks Menteri Pertahanan (Menhan) itu, yang dinilainya berbeda dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. Dia menilai cara berpikir Prabowo itu sudah sampai 2045, mengingat animo masyarakat, terutama anak-anak, terhadap program MBG ini sangat tinggi.
“Nah, kita berharap program ini tidak hanya menjadi janji politik, tetapi memiliki regulasi yang jelas agar berkelanjutan. Saat ini, program MBG dimulai dengan pilot project untuk siswa sekolah negeri, namun direncanakan diperluas ke sekolah swasta, madrasah, hingga ibu hamil dan menyusui,” ujarnya.
Tantangan dan Potensi
Dengan anggaran Rp10.000,- per anak, Trubus optimistis program ini dapat berjalan efektif, meski terdapat perdebatan di publik. Ia mencontohkan, di beberapa daerah seperti Palembang, makan siang bergizi bisa disediakan dengan anggaran lebih rendah.
“Inovasi dan kreativitas pemimpin daerah menjadi kunci suksesnya program ini,” tegasnya seraya menambahkan bahwa selain memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, program MBG juga diyakini mampu menekan kemiskinan struktural dan kultural yang selama ini sulit diatasi.
Apalagi, lanjut Trubus, jika dilaksanakan secara konsisten, program ini bisa menghapus budaya kemiskinan di masyarakat. Dan ini adalah langkah penting untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih sejahtera.
“Program makan bergizi gratis juga menjadi simbol perubahan yang diharapkan mampu menjawab tantangan lama dengan solusi yang berkelanjutan dan berdampak nyata bagi masyarakat,” pungkasnya. ***