Kamis, 23 Januari, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Habib Aboe Minta Rentetan Kasus Kekerasan Polisi Harus Jadi Atensi Serius

    JAKARTA, PARLE.CO.ID – Anggota Komisi III DPR RI, Aboe Bakar Alhabsyi angkat bicara terkait rentetan kasus kekerasan yang melibatkan anggota kepolisian dalam waktu kurang dari sebulan terakhir. Ia menegaskan bahwa persoalan ini menjadi perhatian serius.

    “Semua kejadian yang melibatkan aparat kepolisian itu, menjadi perhatian publik dan menimbulkan pertanyaan besar, mengapa hal-hal seperti ini bisa terjadi,” ujar pria yang akrab Habib Aboe kepada wartawan, Senin (9/12/2024).

    Lebih lanjut, Habib Aboe menyampaikan bahwa rentetan kejadian ini tidak hanya memprihatinkan tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar terkait kondisi mental, spiritual, dan integritas anggota kepolisian.

    “Sebagai salah satu institusi yang diamanahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri seharusnya mencerminkan disiplin, ketenangan, dan tanggung jawab tinggi dalam setiap tindakannya,” ungkap Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ini.

    Habib Aboe, yang juga Sekretaris Jenderal PKS, mengusulkan agar pembinaan mental dan spiritual bagi seluruh personel Polri ditingkatkan secara signifikan. Pembinaan, menurut dia, penting untuk memastikan setiap anggota memiliki kestabilan emosi, kedewasaan sikap, dan nilai-nilai moral yang kuat dalam menjalankan tugasnya.

    “Dengan demikian, beban berat tugas yang mereka emban dapat dikelola dengan baik,” jelasnya seraya menekankan perlunya penguatan program pembinaan spiritual melalui pendekatan agama dan pembentukan karakter yang berorientasi pada pelayanan masyarakat.

    Menurut Habib Aboe, program ini (keagamaan) perlu diperkuat, termasuk pendekatan berbasis agama dan pembentukan karakter anggota Polri, sehingga mereka dapat bekerja lebih profesional dan humanis. Ia juga berharap Polri segera melakukan pendalaman terhadap berbagai kasus kekerasan yang terjadi baru-baru ini.

    “Kepolisian bukan sekadar institusi penegak hukum, tetapi juga garda terdepan dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Dengan kasus-kasus seperti ini, Polri harus melakukan introspeksi mendalam dan berkomitmen memperbaiki sistem internal, terutama dalam hal pembinaan personel,” pungkasnya.

    Seperti diketahui, dalam waktu kurang dari sebulan, Polri mendapat sorotan tajam karena sedikitnya empat kasus pembunuhan yang melibatkan anggota polisi sebagai pelaku, mulai dari peristiwa di Kantor Polres Solok Selatan pada Jumat dini hari, 22 November 2024, dikenal dengan insiden Polisi tembak Polisi.

    Pekan lalu, seorang siswa SMK di Semarang tewas ditembak Polisi, kurang dari 24 jam setelah kejadian tersebut, Polisi juga menembak mati warga di Bangka Belitung. Teranyar, seorang Polisi membunuh ibu kandungnya sendiri di Cileungsi, Jawa Barat.

    Kasus-kasus ini tidak hanya menimbulkan keprihatinan mendalam, tetapi juga memunculkan pertanyaan tentang budaya kekerasan dan integritas di tubuh institusi Korps Bhayangkara. ***

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus