Rabu, 30 April, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Dosen Indonesia Hanya 25% Bergelar Doktor, Lestari Moerdijat Dorong Peningkatan Kompetensi dan Kesejahteraan

    Penguatan Kemampuan Dosen Kunci Lahirkan SDM Berkarakter dan Berdaya Saing Global

    Hanya 25% Dosen Bergelar Doktor, Perlunya Transformasi Pendidikan Tinggi

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Data Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan, dari 303,67 ribu dosen di Indonesia, hanya 25% yang telah menyelesaikan pendidikan doktor. Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, 60% dosen mengajar di perguruan tinggi swasta (PTS), dengan 45% di antaranya menerima gaji di bawah Rp3 juta per bulan.

    Kondisi ini memicu kekhawatiran terkait kualitas pendidikan tinggi di Tanah Air. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Rerie), menegaskan bahwa pengembangan kompetensi dosen harus diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan untuk mewujudkan transformasi pendidikan yang holistik.

    Dosen Mumpuni Kunci Lahirkan Generasi Berdaya Saing

    Menurut Rerie, tantangan global yang semakin kompleks menuntut hadirnya sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan menguasai ilmu serta teknologi.

    “Pembangunan pendidikan tidak hanya berfokus pada capaian akademik, tetapi juga harus membentuk karakter, memperkuat nilai kebangsaan, dan penguasaan teknologi peserta didik,” ujar anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini dalam keterangan tertulis, Kamis (3/4).

    Ia menambahkan, peningkatan kualitas dosen akan berdampak pada optimalisasi pembelajaran, riset, dan inovasi di perguruan tinggi. Dengan demikian, pendidikan tinggi Indonesia diharapkan mampu melahirkan generasi penerus yang kompetitif di kancah global.

    Butuh Komitmen Kuat Pemerintah dan Pemangku Kebijakan

    Rerie menekankan perlunya komitmen kuat dari seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk mendorong pengembangan kemampuan dosen sekaligus meningkatkan kesejahteraannya.

    “Tanpa kesejahteraan yang memadai, sulit mengharapkan dosen fokus pada pengembangan diri dan kualitas mengajar,” tegas politikus Partai NasDem ini.

    Dengan langkah strategis ini, diharapkan pendidikan tinggi Indonesia tidak hanya mencetak lulusan berprestasi, tetapi juga SDM yang berintegritas, berkarakter, dan siap bersaing di era digital. (P-01)

     

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus