Tema “PERSAJA Bersinergi Wujudkan Asta Cita Penegakan Hukum” Jadi Momentum Refleksi
Refleksi Sejarah dan Transformasi PERSAJA
JAKARTA,PARLE.CO.ID — Persatuan Jaksa Indonesia (PERSAJA) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 dengan upacara penuh makna di Lapangan Upacara Kejaksaan Agung, Jakarta. Jaksa Agung Republik Indonesia ST Burhanuddin, yang diwakili oleh Ketua Umum PERSAJA sekaligus Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM-Pidum) Asep N. Mulyana, menyampaikan amanat yang menegaskan komitmen terhadap penegakan hukum bermartabat.
PERSAJA, yang berdiri pada 6 Mei 1951 dengan nama awal Persatuan Djaksa-Djaksa Seluruh Indonesia (PERSADJA), telah melalui berbagai transformasi. Berubah menjadi PERSAJA pada 1993, kemudian PJI pada 2009, dan kembali ke PERSAJA pada 2022, organisasi ini terus menyesuaikan diri dengan dinamika zaman. “Perubahan nama mencerminkan kesinambungan sejarah dan filosofi perjuangan pendahulu,” ujar Jaksa Agung.
PERSAJA memainkan peran kunci dalam reformasi hukum nasional, termasuk sosialisasi KUHP Nasional (UU No. 1 Tahun 2023), penyusunan RUU KUHAP, dan pengajuan uji materiil di Mahkamah Konstitusi. Organisasi ini juga aktif dalam Majelis Kode Perilaku Jaksa (MKPJ) untuk menjaga etika profesi. “PERSAJA adalah mitra strategis Kejaksaan dalam menjawab tantangan sosial, politik, dan teknologi,” tegas Jaksa Agung.
Jiwa Korsa dan Nilai Tri Krama Adhyaksa
Jaksa Agung mengajak seluruh insan Adhyaksa untuk meneladani nilai Tri Krama Adhyaksa – Satya, Adhi, Wicaksana – serta memperkuat jiwa korsa sebagai fondasi moral dan profesionalisme. “Jiwa korsa adalah kekuatan kita menghadapi tekanan eksternal dan menjaga kebenaran hukum,” katanya. Filosofi lambang PERSAJA, seperti perisai, timbangan keadilan, dan pedang, juga menjadi simbol keberanian dan integritas.
Menghadapi globalisasi dan digitalisasi, Jaksa Agung menekankan pentingnya peningkatan kapasitas Jaksa, termasuk penugasan di ranah internasional sesuai UU No. 11 Tahun 2021. Ia juga mendorong PERSAJA untuk memperjuangkan kesejahteraan Jaksa, yang dianggap kunci menjaga integritas dan kinerja. “Kesejahteraan adalah penghargaan atas pengabdian Jaksa,” ungkapnya.
Ajakan untuk Jaksa yang Berintegritas dan Peka Sosial
Mengakhiri amanatnya, Jaksa Agung mengajak seluruh Jaksa untuk belajar dari sejarah, meneladani senior, dan terus mengasah kompetensi. “Jadilah Jaksa yang cerdas di ruang sidang dan peka di tengah masyarakat. Bersama PERSAJA, kita wujudkan Kejaksaan yang dicintai rakyat,” tutupnya. (P-01)


