Kunjungan Kerja ke Muftiyat Kazakhstan Bahas Solusi Antrean Panjang Haji dan Kerjasama Pendidikan Islam
Usulan Inovatif Atasi Antrean Haji Indonesia
JAKARTA, PARLE.CO.ID — Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengusulkan pemanfaatan kuota haji Kazakhstan yang tidak terserap untuk membantu mengurangi antrean panjang haji Indonesia. Usulan ini disampaikan dalam kunjungan kehormatan ke Muftiyat Kazakhstan pada 22 April 2025, didampingi Duta Besar RI untuk Kazakhstan Fadjroel Rachman.
“Kuota haji Kazakhstan mencapai 10.000, namun tahun lalu hanya terpakai 5.000 dan tahun ini diperkirakan 4.500. Kami mengusulkan sisa kuota ini bisa dimanfaatkan jemaah Indonesia yang harus menunggu 28-49 tahun,” jelas HNW yang juga anggota Komisi VIII DPR.
Grand Mufti Kazakhstan Naurizbay Haji Taganuly merespons positif usulan ini dan berjanji akan membahas lebih lanjut dengan pihak terkait.
Diplomasi Parlemen untuk Solusi Konkret Umat
HNW menekankan pentingnya kerjasama bilateral antarnegara OKI untuk mengoptimalkan kuota haji.
“Selain memperpendek antrean, ini mencegah kuota terbuang percuma dan menghindari kasus penyalahgunaan paspor seperti tahun 2016,” tambahnya.
Ia juga mendorong pemerintah Indonesia untuk segera menindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Arab Saudi dan OKI guna mewujudkan usulan ini.
Memperluas Kerjasama Bidang Pendidikan dan Dakwah
Selain isu haji, pertemuan ini membahas:
-
Pertukaran pelajar antara Indonesia-Kazakhstan
-
Penguatan pendidikan Islam
-
Penyebaran dakwah moderat di Asia Tengah dan Tenggara
Kunjungan ini menjadi bukti nyata diplomasi parlemen Indonesia yang aktif memperjuangkan kepentingan umat Islam dan mempererat hubungan internasional. (P-01)