Senin, 10 Februari, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Menghadapi Cuaca Ekstrem di Indonesia: Tantangan dan Solusi Kolaboratif

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Indonesia, sebagai negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa, memiliki kekayaan alam yang luar biasa, didukung oleh iklim tropis yang mendukung keanekaragaman hayati. Namun, di balik keindahan ini, Indonesia juga menghadapi ancaman serius berupa bencana alam yang kian meningkat, terutama akibat cuaca ekstrem.

    Dalam beberapa tahun terakhir, kejadian seperti banjir, tanah longsor, dan suhu panas berlebih semakin sering terjadi, menunjukkan tantangan nyata yang memerlukan perhatian bersama.

    Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim: Sebuah Hubungan Tak Terpisahkan

    Bambang Soesatyo, anggota Komisi III DPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI), menegaskan bahwa cuaca ekstrem tidak hanya merupakan fenomena alam, tetapi juga dipengaruhi oleh dampak perubahan iklim serta aktivitas manusia. Dalam webinar yang digelar FKPPI bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ia menyampaikan pentingnya langkah mitigasi dan adaptasi dalam mengurangi risiko bencana.

    “Cuaca ekstrem adalah tantangan serius yang memerlukan kerja sama semua pihak, dari pemerintah, masyarakat, hingga organisasi seperti FKPPI. Langkah mitigasi dan adaptasi yang terpadu akan membantu mengurangi risiko dan dampak bencana,” ujar Bambang Soesatyo di Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Penyebab Cuaca Ekstrem: Kombinasi Faktor Alami dan Antropogenik

    Indonesia rentan terhadap cuaca ekstrem akibat kombinasi fenomena alami seperti El Niño dan La Niña serta faktor antropogenik, seperti deforestasi dan urbanisasi. El Niño kerap memicu kemarau panjang yang meningkatkan risiko kebakaran hutan, sementara La Niña membawa curah hujan tinggi yang menyebabkan banjir dan tanah longsor. Di sisi lain, deforestasi dan emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia memperburuk situasi, mengurangi daya serap air dan meningkatkan intensitas cuaca ekstrem.

    Dampak Cuaca Ekstrem: Sosial, Ekonomi, dan Kesehatan

    Dampak dari cuaca ekstrem tidak hanya bersifat fisik tetapi juga meluas ke sektor sosial dan ekonomi. Misalnya, banjir dapat mengganggu akses pendidikan dan kesehatan, sementara kekeringan menyebabkan gagal panen yang merugikan petani. Studi dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memprediksi bahwa suhu Indonesia akan meningkat 1,5 hingga 2 derajat Celsius pada tahun 2050, yang berpotensi memperburuk masalah ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat.

    Statistik dan Tren Kejadian Bencana

    Data BNPB menunjukkan tren peningkatan bencana di Indonesia dari tahun ke tahun. Antara 2019 hingga 2023, jumlah bencana berkisar antara 3.500 hingga 5.400 kejadian per tahun. Sepanjang tahun 2024, beberapa bencana besar seperti banjir bandang di Sumatera Barat dan Maluku Utara telah menyebabkan puluhan korban jiwa dan ribuan orang mengungsi.

    Strategi Mitigasi dan Adaptasi: Kolaborasi adalah Kunci

    Menghadapi risiko bencana akibat cuaca ekstrem, Bambang Soesatyo menekankan pentingnya koordinasi yang baik antara lembaga pemerintah seperti BMKG dan BNPB, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil. Ia juga menyoroti peran FKPPI dalam mengedukasi masyarakat agar lebih siap menghadapi bencana.

    “Dengan jaringan yang kuat, FKPPI dapat menjadi penghubung antara pemerintah dan masyarakat dalam menyampaikan informasi dan membangun kesadaran publik,” ujar Bambang Soesatyo.

    Bersama Hadapi Tantangan Iklim

    Cuaca ekstrem di Indonesia merupakan tantangan nyata yang memerlukan pendekatan holistik dan kolaboratif. Melalui langkah-langkah mitigasi, adaptasi, dan peningkatan kesadaran, Indonesia dapat menghadapi dampak perubahan iklim dengan lebih baik. Peran aktif semua pihak, termasuk organisasi seperti FKPPI, sangat penting dalam menciptakan masyarakat yang tangguh terhadap bencana.

    Dengan upaya bersama, Indonesia tidak hanya dapat mengurangi dampak bencana tetapi juga melindungi keindahan alam dan keberagaman hayatinya untuk generasi mendatang. (P-01)

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus