JAKARTA, PARLE.CO.ID – Semua partai politik (parpol), terutama yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP), mendukung kebijakan pemerintahan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto, masuk menjadi anggota BRICS (Brasil, Rusia, China dan Afrika Selatan) secara moral dan politik. Hal itu merupakan upaya pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam menciptakan mesin pertumbuhan ekonomi baru.
Ajakan ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPN Partai Gelora Indonesia, Mahfuz Sidiq saat menjadi narasumber dalam diskusi Gelora Talks bertajuk ‘Indonesia Resmi Gabung BRICS, Apa Targetnya?’, di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Dunia Dalam Kondisi Tidak Baik-Baik Saja
Sebab, menurut Mahfuz, dunia diketahui dalam kondisi tidak baik-baik saja, dimana banyak titik-titik hotspot atau titik api, yang bisa mengarah pada konflik dan perang secara global.
“Jadi saya kira begini, kita semua bukan hanya partai politik, apalagi partai politik yang menjadi bagian dari koalisi pemerintahan kita, semua memang punya kewajiban beban moril secara politik untuk membantu dan mendukung pemerintah di dalam menciptakan mesin pertumbuhan baru secara ekonomi,” katanya.
Masuk BRICS Terobosan Kerja Sama Ekonomi
Ketua Komisi I DPR RI Periode 2005-2010 ini berpandangan, langkah pemerintah Indonesia masuk menjadi anggota BRICS, merupakan terobosan kerja sama ekonomi yang dilakukan Presiden Prabowo dengan pertimbangan geopolitik yang matang. Apalagi, Presiden memprediksi situasi dunia sekarang bisa berkembang cepat pada potensi konflik peperangan, sehingga diperlukan kerjasama ekonomi yang bisa meminimalkan potensi konflik tersebut, agar muncul mesin pertumbuhan baru.
“Dan untuk mendapatkan capaian itu, maka Ditjen Hubungan Ekonomi Luar Negeri (Direktorat Jenderal Hubungan Ekonomi dan Kerja Sama Pembangunan) di aktivasi kembali. Agar tidak sekedar menjalankan fungsi diplomasi luar negeri saja, tetapi juga untuk mengintegrasikan semua kepentingan dari kementerian teknis di dalam kerja sama bilateral regional maupun multilateral,” ujarnya.
Prabowo Bakal Mengambil Banyak Terobosan di Kebijakan Politik Luar Negeri
Mahfuz mengatakan, Presiden Prabowo akan mengambil banyak langkah terobosan dalam kebijakan politik luar negerinya selama 5 tahun ke depan. Meski diakui, langkah-langkah terobosan ini pada awalnya juga membuat elemen-elemen di pemerintahan tergopoh-gopoh.
“Tapi sekarang, semua pejabat di Kementerian maupun Lembaga, sudah mulai mengakselerasinya agar punya kesadaran dan pemahaman tentang geopolitik,” ujar Mahfuz.
Langkah-langkah terobosan yang dilakukan Presiden Prabowo dalam rangka mengembangkan platform kerja sama regional maupun multilateral merupakan upaya memitigasi terhadap situasi dunia yang sedang tidak baik-baik saja.
Kemenlu Harus Menjadi Leading Sector
Karena, masih menurut penilaian Mahfuz, semakin banyak platform kerja sama bilateral dan multirateral yang akan dimasuki Indonesia, tidak hanya BRICS, agar nasional interest semaksimal mungkin dapat diperjuangkan.
“Kita berharap Kemenlu tidak hanya mengambil porsi sebagai event organizer saja, tapi harus menjadi leading sector di dalam mengelola semua platform kerjasama tersebut,” pungkasnya. (P-01)