Sabtu, 8 Februari, 2025
spot_img
More

    Berita Terkini

    Strategi Pendanaan untuk Program Makan Bergizi Gratis

    JAKARTA, PARLE.CO.ID — Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto menekankan pentingnya penggalian sumber dana untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), mengingat program ini membutuhkan anggaran yang besar. Salah satu upaya yang disarankan adalah mengintegrasikan anggaran dari program percepatan penurunan stunting ke dalam pelaksanaan MBG.

    “Anggaran ini pasti besar, karena itu kami mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) untuk tidak berjalan sendiri. Sinergi dengan Kemenkes bisa menjadi solusi, sehingga sebagian pendanaan BGN dapat diambil dari anggaran Kemenkes,” ujar Edy dalam diskusi media bertajuk “Peran Penting Susu dalam Makan Bergizi Gratis (MBG)” di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    Optimalisasi Anggaran Stunting

    Edy Wuryanto menjelaskan bahwa anggaran untuk penanganan stunting, yang dikelola oleh BKKBN, sangat besar dan dapat dimanfaatkan lebih efektif.

    “Dulu, ada intervensi spesifik dan sensitif yang alokasinya mencapai ratusan triliun rupiah. Kini, semua anggaran itu difokuskan melalui satu pintu di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar lebih tepat sasaran,” jelas Edy.

    Pemanfaatan Dana Zakat dan CSR

    Edy juga mendukung wacana pemanfaatan dana zakat untuk Program MBG. Menurutnya, zakat dapat menjadi salah satu alternatif pendanaan yang signifikan.

    “Selain itu, BUMN yang memiliki dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) perlu diarahkan untuk mendukung dapur SPPG. Dana CSR yang selama ini tersebar ke berbagai program perlu difokuskan untuk mendukung pemenuhan gizi,” tegas Edy.

    Ia juga mengajak berbagai pihak, termasuk perusahaan filantropi dan yayasan keagamaan, untuk berkontribusi pada program ini. “Masyarakat kita dermawan, punya budaya gotong-royong. Potensi ini harus dimanfaatkan secara maksimal,” tambahnya.

    Dukungan dari Ketua DPD

    Sebelumnya, Ketua DPD RI, Sultan B Najamuddin, juga menyuarakan pentingnya memanfaatkan dana zakat untuk mendukung implementasi MBG.

    “Masyarakat Indonesia memiliki DNA dermawan dan gotong-royong. Kita harus memanfaatkan potensi ini untuk mendukung program yang berorientasi pada pemenuhan gizi masyarakat,” ujar Sultan dalam pertemuannya di Gedung DPR RI, Selasa (14/1/2025). (P-01)

     

     

    Berita Terkini

    spot_imgspot_img

    Jangan Terlewatkan

    Tetap Terhubung

    Untuk mendapatkan informasi terkini tentang berita, penawaran, dan pengumuman khusus