JAKARTA, PARLE.CO.ID — Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyoroti urgensi penanganan kasus filisida, yaitu pembunuhan anak yang dilakukan oleh orang tuanya. Ia menyerukan pemerintah dan pihak terkait untuk menghadirkan penanganan yang cepat, masif, dan melibatkan sinergi lintas sektor.
“Saya setuju bahwa ini sudah darurat, sehingga dibutuhkan penanganan kedaruratan yang cepat, masif, dan sinergi lintas sektor antara pemerintah, swasta, juga berbagai lapisan dan unsur masyarakat,” ujar Hidayat dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (15/1/2025).
Kasus Filisida Capai Tingkat yang Mengkhawatirkan
Menurut catatan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kasus filisida telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Data menunjukkan lebih dari 60 kasus filisida terjadi sepanjang tahun 2024. Selain itu, berdasarkan data Simfoni PPA, terdapat 3.434 kasus kekerasan orang tua terhadap anak di tahun yang sama.
“Kasus kekerasan orang tua terhadap anak merupakan ketiga terbesar dari sisi status pelaku berdasarkan hubungannya dengan korban. Bahkan sebagian kasus menyebabkan anak meninggal dunia,” tambah Hidayat, yang juga merupakan anggota Komisi VIII DPR.
Berbagai Kedahsyatan yang Mengancam Anak
Hidayat mengungkapkan keprihatinannya terhadap berbagai ancaman yang dihadapi anak-anak Indonesia, seperti darurat judi online, darurat narkoba, hingga kasus anak membunuh orang tua atau sebaliknya. Ia menegaskan bahwa darurat filisida adalah bentuk kekerasan yang menambah penderitaan anak-anak di tengah tantangan lingkungan eksternal.
“Kasus ini menambah panjang daftar ancaman terhadap anak-anak, yang seharusnya menjadi prioritas perlindungan dan perhatian bersama,” kata Hidayat.
Penyebab dan Solusi Penanganan Filisida
Hidayat mengidentifikasi bahwa salah satu penyebab utama filisida adalah tekanan ekonomi. Ia menekankan pentingnya peran negara dalam memberikan kesejahteraan sosial bagi ibu dan anak untuk mencegah kasus serupa.
“Kasus ini bisa dicegah jika pemenuhan kesejahteraan sosial ibu dan anak diberikan oleh negara,” tegasnya.
Ia juga menyerukan pemerintah untuk memprioritaskan program kerja yang fokus pada penyelesaian beragam masalah kedaruratan anak, termasuk perundungan, pelecehan, dan filisida.
Misi Indonesia Emas 2045 dan Perlindungan Anak
Hidayat mengingatkan bahwa misi Indonesia Emas pada 2045 hanya dapat tercapai apabila anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang optimal. Ia menekankan bahwa anak-anak perlu terbebas dari kekerasan yang dilakukan oleh lingkungan terdekat, termasuk orang tua mereka sendiri.
“Potensi Indonesia Emas hanya bisa dicapai jika anak-anak Indonesia tumbuh dalam kondisi optimal. Mereka tidak boleh kehilangan motivasi karena hidup di lingkungan yang membelenggu, apalagi menjadi korban kekerasan dari ayah atau ibunya sendiri,” ujar Hidayat.
Harapan dan Tindakan Ke Depan
Hidayat berharap pemerintah, masyarakat, dan semua pihak yang berkepentingan dapat bergerak bersama untuk menuntaskan berbagai ancaman terhadap anak-anak. Ia juga menekankan pentingnya langkah-langkah pencegahan, pendidikan, dan pemberdayaan yang berfokus pada kesejahteraan anak. (P-01)