JAKARTA, PARLE.CO.ID — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen untuk mencapai target Jakarta bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada tahun 2025. Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Nabilah Aboe Bakar Al Habsyi, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor dan edukasi masyarakat adalah strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut.
“Meskipun jumlah Rukun Warga (RW) yang telah bebas BABS terus meningkat, upaya ini tetap harus diperkuat,” ujar Nabilah saat diwawancarai oleh wartawan di Jakarta, Sabtu (4/1/2025).
Edukasi Masyarakat Jadi Kunci Sukses
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menjelaskan bahwa tantangan terbesar dalam mewujudkan Jakarta bebas BABS bukan hanya terletak pada pembangunan infrastruktur sanitasi, tetapi juga pada perubahan perilaku masyarakat. Ia mengusulkan pendekatan berbasis komunitas yang melibatkan tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan komunitas lokal dalam kampanye edukasi.
“Transformasi pola pikir masyarakat menjadi sangat penting dalam mendukung target ini. Kolaborasi dengan sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan dukungan lembaga non-profit sangat diperlukan untuk mempercepat proses ini,” tambahnya.
Usulkan Pembentukan Tim Pengawas Tingkat Kelurahan
Nabilah juga mendorong Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan pengawasan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi dilakukan secara rutin. Ia mengusulkan pembentukan tim pengawas di tingkat kelurahan yang dapat memastikan keberlanjutan dan efektivitas program sanitasi.
“Tim pengawas di tingkat kelurahan harus dibentuk untuk memastikan fasilitas sanitasi tetap berfungsi dengan baik,” tegasnya.
Terus Kampanye Stop BABS
Sementara itu, Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Maryati Kasiman, menyebutkan bahwa Pemprov DKI terus melakukan kampanye gerakan stop BABS melalui berbagai media, seperti brosur dan video edukasi.
“Kolaborasi lintas sektor menjadi elemen penting dalam membangun infrastruktur sanitasi yang memadai sekaligus meningkatkan kesadaran publik,” kata Maryati.
Pemprov DKI Jakarta tetap optimis bahwa target 100 persen bebas BABS akan tercapai pada 2025. Untuk itu, seluruh pihak diharapkan dapat berkontribusi aktif dalam upaya bersama ini. (P-01)