JAKARTA, PARLE.CO.ID – Gelaran pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta diperkirakan akan berlangsung dalam dua putaran. Berdasarkan informasi terkini dan data real count, pasangan calon nomor urut 3, Pramono-Rano yang diusung PDI Perjuangan, diprediksi tidak akan mencapai perolehan suara lebih dari 50 persen.
Perkiraan ini disampaikan eks Komandan Relawan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti kepada wartawan di Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Lantas, Haris pun menyerukan seluruh pendukung, pemilih, dan relawan pasangan Prabowo-Gibran untuk mempersiapkan diri menghadapi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, agar paslon nomor 1 Ridwan Kamil-Siswono (Rido) menang. Ia optimistis bahwa dengan persatuan dan kerja keras, paslon yang didukung partai-partai Politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, mampu memenangkan Pilkada DKI di putaran kedua.
“Saya yakin jika seluruh pendukung, pemilih, dan relawan Prabowo-Gibran bersatu serta bergerak menyentuh hati rakyat di gang-gang dan kampung-kampung seluruh Jakarta, Insya Allah pasangan Ridwan Kamil-Suswono akan menang,” ujar dia.
Haris juga mengingatkan adanya potensi serangan isu dari pihak-pihak yang tidak puas apabila Pilkada DKI berlangsung dua putaran. Ia menduga isu baru terkait pelibatan aparatur negara dalam mendukung pasangan tertentu mungkin akan dimunculkan.
“Isu pelibatan aparat negara adalah daur ulang isu yang sering muncul setiap pesta demokrasi, baik Pilpres, Pileg, maupun Pilkada,” jelas Haris, yang juga dikenal sebagai aktivis gerakan mahasiswa 1998 itu.
Ia menilai tuduhan semacam ini sering diarahkan kepada partai yang berkuasa, seperti Partai Golkar, Partai Demokrat, atau PDI Perjuangan pada pemilu-pemilu sebelumnya. Namun, ia mengingatkan bahwa dalam sistem demokrasi, potensi kecurangan bisa datang dari pihak manapun, termasuk oposisi.
Imbauan Menjaga Ketertiban dan Demokrasi
Selain itu, Haris mengimbau semua pihak untuk tidak memperkeruh suasana jika Pilkada berlangsung dua putaran, dan berharap masyarakat dapat menerima keputusan secara lapang dada dan menjaga kedamaian sosial-politik.
“Dengan Pilkada yang berpotensi melibatkan dua putaran, semua pihak diimbau untuk tetap fokus pada gagasan positif, persatuan, dan keharmonisan di tengah persaingan demokratis yang semakin ketat. Saya juga menyerukan kepada semua pihak agar tetap menjaga kehidupan sosial politik yang rukun dan damai dalam ekosistem persaingan demokrasi,” demikian Haris Rusli Moti. ***